ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ekonomi Indonesia mulai merangkak naik. Pengendalian COVID-19 menjadi faktor kunci untuk pemulihan ekonomi.
“Kalau kita lihat, kita bisa mengendalikan COVID-19, pegang betul COVID-19, ekonominya insyaallah akan merangkak naik dan indikator itu sekarang kelihatan,” kata Presiden Jokowi saat berbicara di Kompas100 CEO Forum 2021, Kamis (18/11/2021) di Istana Negara, Jakarta.
Presiden menambahkan, di sisi produksi perbaikan terlihat pada indeks keyakinan konsumen (IKK) serta indeks ritel dan penjualan.
“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sudah kembali lagi pada posisi sebelum kita kena COVID-19, sudah di angka 113,4, sudah naik. Saya yakin kalau kondisinya seperti ini terus itu akan naik terus. RSI-nya, Retail and Sales Index-nya juga menguat seiring dengan peningkatan mobilitas di 5,2 persen,” ujarnya.
Selain itu, peningkatan juga terlihat dari sisi produksi yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari konsumen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Purchasing Managers’ Index Manufaktur juga sudah melampaui dari sebelum pandemi. Sebelum pandemi saya ingat 51, sekarang sudah berada di angka 57,2. Artinya apa? Manufaktur sudah berproduksi. Kenapa berproduksi? Karena konsumen meminta, ada demand di situ,” kata Presiden.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga terus membangun sejumlah infrastruktur yang saat ini satu demi satu mulai diselesaikan, mulai dari bandar udara baik baru maupun perluasan, pelabuhan, hingga bendungan.
“Alhamdulillah, ini yang paling penting sebagai fondasi, infrastruktur kita ini satu demi satu sudah mulai selesai. Inilah saya kira sebuah fondasi dalam jangka menengah dan panjang yang penting dalam rangka kita menapak pada kemajuan negara kita Indonesia,” ujar Kepala Negara.
Presiden juga telah meminta kepada para kepala daerah untuk menghubungkan infrastruktur yang telah dibangun dengan kawasan-kawasan ekonomi di sekitar.
“Saya sudah sampaikan kepada provinsi, kabupaten, dan kota agar jalan-jalan yang sudah kita bangun ini, misalnya jalan tol ini, segera dihubungkan dengan kawasan-kawasan pertanian, kawasan pariwisata, kawasan perkebunan, kawasan industri. Itu tugasnya provinsi, kabupaten, dan kota,” tandasnya.
Sementara itu, Pemerintah Singapura mulai melonggarkan sejumlah pembatasan sosial yang diterapkan secara ketat untuk menekan penyebaran Covid-19. Langkah itu diambil setelah tingkat infeksi di negara kota itu stabil dalam sebulan terakhir.
Mulai Senin (22/11/2021), pembatasan interaksi sosial dan makan di luar rumah akan diperlonggar menjadi lima orang, menurut menteri-menteri kabinet, Sabtu (20/11/2021).
Sebelumnya, maksimal hanya dua orang yang sudah divaksin yang boleh melakukan kegiatan itu.
Pemerintah mengatakan secara keseluruhan jumlah infeksi dan kondisi rumah sakit sudah stabil dan bertambah baik.
“Kita sekarang sedang transit menuju hidup bersama Covid-19,” kata Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong kepada wartawan.
“Saya tahu banyak orang atau beberapa pihak menginginkan pembukaan dilakukan lebih cepat, namun kita harus melakukannya dengan sangat hati-hati dan bertahap,” kata dia.
“Artinya, kita akan melonggarkan beberapa aturan, mengamati, memantau, dan memastikan situasi ini dapat terus dikendalikan dan distabilkan sebelum pelonggaran lebih lanjut,” kata Yong.
Rata-rata kasus harian Covid-19 di Singapura telah turun di bawah angka 3.000. Kasus infeksi pada Jumat (19/11/2021) tercatat 1.734, jauh di bawah rekor harian tertinggi pada akhir Oktober yang mencapai 5.324 kasus.
Negara itu telah memvaksinasi 85 persen dari 5,45 juta penduduknya. Kegiatan bisnis di Singapura sedang menggeliat lagi.
Pekan ini, negara itu menjadi tuan rumah sejumlah konferensi yang dihadiri para petinggi perusahaan-perusahaan global terkemuka.
Perkembangan tersebut menandai kembalinya kehidupan normal secara bertahap, kontras dengan pesaingnya Hong Kong, yang masih menerapkan aturan karantina paling ketat di dunia.
Meski demikian, dibandingkan dengan Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat, Singapura masih memiliki pembatasan Covid-19 yang ketat, termasuk mewajibkan pemakaian masker di ruang publik.
“Kita akan memantau situasinya dalam beberapa pekan mendatang dan jika secara keseluruhan tetap stabil, sistem kesehatan kita stabil, kita bisa mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya, katakanlah sekitar akhir Desember,” kata Menteri Keuangan Lawrence Wong. (ATN)
Discussion about this post