ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia mencatat ekspor Indonesia pada April 2022 menyentuh angka USD27,32 miliar atau tumbuh 3,11 persen secara month to month (mtm).
Walau demikian, ekspor dari industri pengolahan justru mengalami penurunan 0,89 persen dalam periode yang sama.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, ekspor dari kelompok industri pengolahan tercatat sebesar USD19,09 miliar pada bulan lalu. Walaupun secara tahunan masih tumbuh 27,92 persen, namun ekspornya mengalami penurunan tipis secara bulanan.
“Komoditas yang menyebabkan ekspor industri pengolahan turun secara month to month adalah karena menurunnya komoditas barang perhiasan dan barang berharga, serta nikel,” jelasnya, Selasa (17/5/2022).
Dikatakan, ekspor nikel pada April 2022 secara nilai tercatat sebesar USD357,4 juta atau turun 37,25 persen. Sedangkan untuk volume ekspor nikel secara bulanan juga turun 55,37 persen atau tercatat sebanyak 29,9 ribu ton.
“Untuk perhiasan ini secara nilai tercatat USD335 juta, itu turun juga 60,01 persen kalau dibandingkan dengan Maret, sedangkan volumenya tercatat 88 ton itu secara month to month juga turun 14,12 persen,” ungkapnya.
Selain itu, ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga mengalami penurunan menjadi USD0,39 miliar pada April 2022. Ekspor sektor ini turun 8,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya meski tumbuh 15,89 persen dari periode sama tahun lalu.
“Komoditas yang menyebabkan ekspor menurun di April dibandingkan Maret lalu karena menurunnya komoditas kopi dan buah-buahan tahunan. Kedua komoditas ini penyumbang terbesar turunnya ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan,” tandasnya.
Secara total, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada April 2022 mencapai USD27,32 miliar atau naik 3,11 persen dibandingkan Maret 2022. Kinerja ekspor Indonesia ini juga mengalami pertumbuhan mencapai 47,76 persen dibandingkan April tahun lalu. (ATN)
Discussion about this post