ASIATODAY.ID, JAKARTA – Seperti tahun sebelumnya budayawan yang juga Wakil Ketua DPR Fadli memajang sejumlah koleksinya di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta. Penghuni kompleks Senayan sangat antusias.
Sejumlah koleksi Fadli Zon Library yang diperlihatkan kepada publik di antaranya aksesoris yang pernah digunakan bapak bangsa seperti Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta. Bahkan tahun sebelumnya pernah juga dipamerkan ratusan keris dan kujang serta beragam batu akik khas daerah di Indonesia.
Dalam Pameran Bersama Museum DPR RI. Fadli Zon Library misalnya memperlihatkan aksesoris Sutan Sjahrir seperti jam tangan Rolex sejak tahun 1945. “Selain itu, ada juga seperangkat perkakas milik Mohammad Hatta seperti peci, dasi, dua koper kulit warna coklat, dan kacamata,” ujar Fadli.
Dalam pameran bertema “Museum Untuk Kemajuan Informasi dan Peradaban Bangsa” di Lobby Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2019), politisi Partai Gerindra ini juga memperkenalkan barang koleksi lainnya yaitu dua koper milik Presiden ke-2 RI Soeharto dan biola maestro Idris Sardi.
Turut ditampilkan pula barang antik miliknya berupa koran dan buku yaitu dua koran lama yaitu Selompret Malajoe tahun 1862, Warta Madura-Syuu tahun 1945 serta ada juga Injil atau Bibel terbitan 1532 dan Alquran terjemahan bahasa Prancis tahun 1688.
“Barang-barang antik dan bersejarah yang dipamerkan ini merupakan koleksi pribadi milik saya yang disimpan di Fadli Zon Library. Adapun, Fadli Zon Library berlokasi di kawasan Bendungan Hilir. Selain barang antik, ada pula koleksi sejumlah buku yang ditulis sendiri seperti Mimpi-Mimpi yang Kupelihara, Kumpulan Puisi 1983-1991, Kumpulan Puisi Air Mata Buaya, Keris Minangkabau, Keris Lombok, dan Politik Huru Hara Mei 1998,” ungkap Fadli.
Fadli menuturkan, untuk mengumpulkan sejumlah benda bersejarah tersebut alumnus Sastra Rusia Universitas Indonesia ini membutuhkan waktu sekitar 25 sampai dengan 30 tahun.
“Semua benda koleksi sangat berkesan bagi saya. Terutama, koleksi surat Bung Karno, jam milik Sutan Sjahrir dan kacamata Bung Hatta,” jelas Fadli.
Seperti diketahui, Fadli Zon Library adalah salah satu booth yang ditampilkan dalam Pameran bersama Museum DPR RI 2019 yang berlangsung selama tiga hari yaitu dari 19-21 Agustus 2019.
Fadli mengungkapkan, museum bagi dirinya memiliki arti penting bagi sebuah bangsa karena menurutnya peradaban sebuah bangsa terekam dalam sebuah museum.
“Peradaban sebuah bangsa, budaya sebuah bangsa itu terekam di dalam museumnya. Jadi kalau melihat perjalanan bangsa itu kita lihat dari museum-museum di negara itu, di bangsa itu. Itulah saya kira kenapa kita perlu mengedepankan museum sebagai etalase peradaban dan menjadi artefak yang hidup,” ujar Fadli yang juga mengoleksi foto perjamuan terakhir Kartosuwiyo sebelum ditembak mati.
,’;\;\’\’
Discussion about this post