ASIATODAY.ID, SHENZHEN – Sesi “Global Forum on Human Settlements” dalam ajang “15th Annual Session of Global Forum on Human Settlements” (GFHS 2020) berlangsung secara virtual untuk memperingati Bulan Perkotaan (Urban October) pada 15-16 Oktober 2020.
Tema yang diangkat adalah “Pemulihan dan Transformasi Pascapandemi: Kota-Kota yang Berdaya Tahan, Planet yang Sehat”.
Duta Besar Anwarul K. Chowdhury, Chairman, GFHS, Mantan Wakil Sekretaris Jenderal dan Utusan Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi pembicara kunci di forum itu.
Sebagai sesi penting dalam pertemuan tahunan ini, “Sustainable Cities and Human Settlements Awards Ceremony 2020” (SCAHSA 2020) diadakan pada 16 Oktober di malam hari.
Forest City, yang terletak di Johor, Malaysia, menerima “Sustainable Cities and Human Settlements Awards 2020 (SCAHSA) Global Model of Coastal Ecological Environment Protection”. Penghargaan ini diraih atas konsep pelestarian alam yang diterapkan Forest City dalam perencanaan perkotaan, pembangunan, pengembangan, dan aktivitas operasional.
Dalam acara penyerahan penghargaan, Dr. Awni Behnam, Mantan Asisten Sekretaris Jenderal PBB, Presiden Kehormatan International Ocean Institute (IOI), mengumumkan penghargaan “Global Model of Coastal Ecological Environment Protection” yang diterima Forest City.
Banyak pihak pada malam penghargaan itu mengapresiasi Forest City atas pencapaian tersebut.
Dr. Ralph D. Wahnschafft, Senior Advisor, Sustainable Development Policies, Global Forum on Human Settlements (GFHS), mengatakan, pembangunan berkelanjutan membutuhkan investasi berkesinambungan dalam jangka panjang.
Sementara, Forest City telah melakukannya lewat pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dalam proses desain dan konstruksi demi menciptakan tempat tinggal yang lebih layak huni.
Alex Camprubi, Anggota, Komite Teknis, Asian Habitat Society, lembaga dengan status konsultatif dalam PBB (ECOSOC), mengapresiasi Forest City atas langkah-langkah konsisten dalam pelestarian ekologi dan lingkungan hidup.
Sejumlah langkah Forest City tak hanya mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan, namun juga mewujudkan pengembangan yang selaras antara aktivitas perkotaan dan ekologi yang melestarikan alam.
Forest City telah menerima penghargaan internasional ini untuk kelima kalinya secara berturut-turut. Pada 2019, Forest City memenangi “Global Green Smart City Award” atas sejumlah gedung ramah lingkungan dan pengembangan smart city.
Pada 2018, Forest City meraih “Global Model of City-Industry Integration Award”, dan sistem industrialized building IBS milik Forest City berhasil meraih penghargaan “Global Model of Green Building Industrial Park (IBS Park)” pada 2017. Lalu, pada 2016, Forest City memperoleh penghargaan “Global Human Settlements Award on Planning and Design”.
Pada September 2020, Forest City menerbitkan “Forest City Ecological Development Action Plan” ketika meresmikan Eco Museum Phase 1 Exhibition Hall.
Rencana aksi ini memaparkan sejumlah tujuan dan target pengembangan kota ramah lingkungan (eco city), serta aktivitas operasional dan manajemen mulai dari awal pengembangan proyek pada 2014 hingga ke depannya.
Setelah perencanaan tersebut, Forest City akan menjadikan pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan sebagai landasan, dan memanfaatkan industri-industri berteknologi canggih guna meningkatkan pengembangan ekonomi perkotaan, hingga akhirnya berhasil menjadi kota ramah lingkungan dan dinamis dengan beraneka ragam industri dan kebudayaan.
Dr. Kelly Wang, Deputy General Manager, Overseas and SAR Division, Country Garden, menerima penghargaan tersebut atas nama Forest City.
“Forest City selalu menaati pembangunan berkelanjutan, serta berfokus pada pengembangan yang selaras, antara pengembangan perkotaan dan lingkungan hidup, serta menjalankan rencana pengembangan ekologi yang ramah lingkungan dalam seluruh tahapan. Pelestarian ekologi di wilayah pantai menjadi salah satu bidang terpenting. Peresmian aula pameran tahap 1 Forest City Eco-Museum pada tahun ini memperlihatkan pencapaian Forest City dalam pembangunan kota ramah lingkungan, serta pelestarian ekologi di wilayah pantai,”
Forest City ingin bekerja sama dengan orang-orang yang bervisi serupa di seluruh dunia untuk membangun Kota yang Berdaya Tahan, dan sama-sama bermukim di Planet yang Sehat. Saya berharap Forest City dapat menggelar perayaan akbar suatu saat nanti,” kata Dr. Kelly Wang, dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (26/10/2020).
Forest City dikembangkan oleh Country Garden dan Esplanade Danga 88 Sdn Bhd (EDSB) yang didukung Pemerintah Negara Bagian Johor.
Forest City memiliki letak strategis di Iskandar Development Region, Malaysia, yang berkembang pesat. Kawasan ini menjadi motor penggerak pertumbuhan yang baru di ASEAN.
Forest City berdekatan dengan tautan kedua Tuas, mencapai luas sekitar 30 Km2, termasuk empat pulau buatan, resor golf, dan kawasan industri IBS. Forest City akan menjadi kota futuristis yang canggih dan ramah lingkungan, serta memadukan desain alam dan konsep perencanaan integrasi industri.
Dengan demikian, Forest City menjadi ekosistem hunian dan tempat kerja yang ideal, indah, dan berorientasi pada teknologi. (AT Network)
Discussion about this post