ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri negara-negara G7 melakukan pertemuan di Liverpool, Inggris pada tanggal 12 Desember 2021.
Dalam pertemuan itu, para menteri G7 mengeluarkan pernyataan berisi penegasan terhadap komunike Menteri Luar Negeri negara-negara G7 yang dikeluarkan pada bulan Mei, dan komunike pemimpin negara-negara G7 yang dikeluarkan pada bulan Juni mengenai pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta keprihatinan terhadap “Kebijakan Ekonomi Koersif”.
Pernyataan tersebut adalah pernyataan ketiga pada tahun ini sejak Inggris menjadi negara tuan rumah pertemuan G7, dan menegaskan pentingnya perlindungan terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan untuk pertama kalinya mengecam “Kebijakan Ekonomi Koersif” yang dilakukan China.
“Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan menyambut baik perhatian negara-negara G7 terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta keprihatinan terhadap tekanan politik yang dilancarkan China dengan menggunakan modus kebijakan ekonomi,” demikian siaran MOFA, dikutip Kamis (16/12/2021).
Sejak dilaksanakannya pertemuan tingkat Kepala Negara AS-Jepang pada bulan April; pertemuan tingkat kepala negara AS-Korea Selatan pada bulan Mei; pertemuan pemimpin negara Uni Eropa-Jepang, pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri G7, serta dialog 2+2 Jepang-Australia pada bulan Juni; dan pertemuan tingkat tinggi G7 hingga saat ini, para Menteri Luar Negeri negara-negara G7 terus memperhatikan perkembangan situasi keamanan di Selat Taiwan.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan telah menjadi konsensus pemimpin dan kepala negara-negara demokrasi, seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, dan Uni Eropa.
Selain itu, pernyataan yang dikeluarkan oleh negara tuan rumah pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara G7 juga meliputi isu iklim, kesehatan publik, situasi regional, pemerintahan demokratis, dan lain-lain, khususnya tindakan China yang menggunakan modus kebijakan ekonomi untuk mengancam negara-negara pendukung demokrasi, dan menyerukan negara-negara demokrasi untuk bersatu melawan ancaman otoritarianisme China.
Sebagai anggota yang bertanggung jawab dalam kawasan Indo Pasifik, dan dengan berpegang pada prinsip transparansi, standar tinggi, demokrasi, dan nilai-nilai yang dijunjung bersama, Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara G7, termasuk Inggris, Uni Eropa, serta negara-negara sehaluan lainnya, untuk memperkuat ketahanan aliansi demokrasi global dan mendukung perkembangan demokrasi, bersama-sama melindungi perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Indo Pasifik. (ATN)
Discussion about this post