ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gempa bumi secara beruntun mengguncang Kepulauan Solomon, di Pasifik.
Gempa pertama berkekuatan magnitudo 7,0 dan gempa kedua berkekuatan magnitudo 6,0.
Peringatan tsunami dikeluarkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat setelah gempa pertama berkekuatan magnitudo 7,0, tetapi peringatan ini ditarik segera setelah itu. Gempa kedua, dengan magnitudo 6,0, melanda sekitar 30 menit kemudian.
Kantor perdana menteri Kepulauan Solomon melaporkan tidak ada kerusakan besar pada gedung-gedung di ibu kota Honiara, tetapi listrik padam di beberapa wilayah kota.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan atap komisi tinggi Australia di Honiara runtuh, dan ini menunjukkan kemungkinan kerusakan di seluruh kota.
Albanese mengatakan semua staf komisi tinggi Australia selamat dan mereka telah pindah ke tempat yang lebih tinggi karena kekhawatiran tsunami sebelumnya.
Penyiaran Kepulauan Solomon mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook bahwa semua layanan radio tidak mengudara. Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon mengatakan tidak ada ancaman tsunami ke negara itu, tetapi memperingatkan tentang arus laut yang tidak biasa di wilayah pesisir.
“Masyarakat juga diimbau untuk waspada karena gempa susulan diperkirakan akan terus berlanjut,” kata seorang karyawan di media sosial dilansir dari Guardian.
Gempa di dekat Malango itu bersifat dangkal, dengan kedalaman 10 km, kata USGS. Orang-orang melaporkan goncangan hebat yang membuat televisi dan barang-barang mereka jatuh ke lantai.
Listrik padam di beberapa wilayah kota dan orang-orang meninggalkan kantor mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post