• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, June 9, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Genom Manusia Tertua Ditemukan di Spanyol Selatan

by Redaksi Asiatoday
March 16, 2023
in Budaya
1 min read
0
Genom Manusia Tertua Ditemukan di Spanyol Selatan

Kawasan Gua Malalmuerzo di Semenanjung Iberia bagian selatan, Spanyol selatan. Foto Tangkapan layar

ASIATODAY.ID, BARCELONA – Sebuah tim peneliti internasional berhasil menemukan genom manusia tertua dari Spanyol selatan.

Genom itu milik seorang individu berusia 23.000 tahun yang hidup pada puncak Zaman Es terakhir, ketika permukaan laut jauh lebih rendah dibandingkan saat ini.

Genom itu ditemukan di Gua Malalmuerzo di Semenanjung Iberia bagian selatan, yang pada saat itu merupakan salah satu bagian terhangat di Eropa dan mungkin merupakan tempat perlindungan dari suhu ekstrem yang memengaruhi benua tersebut.

RelatedPosts

Arca Ganesha Menghilang di Puncak Gunung Bromo

Puluhan Biksu Jalan Kaki dari Thailand, Malaysia dan Singapura ke Candi Borobudur

Kamboja Rayakan Kembalinya Ratusan Artefak Khmer Curian dari Luar Negeri

“Genom ini membuktikan kegigihan beberapa garis keturunan di Semenanjung Iberia dan menunjukkan bahwa ini adalah satu-satunya tempat di Eropa di mana populasi bertahan dari periode Glasial Maksimum Terakhir. Semenanjung ini menjadi tempat perlindungan mereka,” kata penulis utama studi tersebut, Carles Lalueza-Fox, yang merupakan ahli genetika di Institut Biologi Evolusioner (Institute of Evolutionary Biology) Spanyol.

Artikel Lalueza-Fox tentang studi yang diterbitkan pada bulan ini di jurnal ilmiah Nature Ecology & Evolution tersebut juga menunjukkan bahwa Semenanjung Iberia kemungkinan menjadi titik awal untuk rekolonisasi Eropa setelah periode Glasial Maksimum Terakhir.

“Sungguh luar biasa dapat menemukan warisan genetik yang bertahan lama di Semenanjung Iberia, terutama karena nenek moyang sebelum Zaman Es ini telah lama menghilang di bagian lain Eropa,” imbuh peneliti senior Wolfgang Haak dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi (Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology).

Para peneliti juga menemukan genom dari para petani awal yang hidup antara 7.000 hingga 5.000 tahun silam dari sejumlah situs terkemuka lainnya, seperti Gua Ardales di dekat Malaga, yang mereka harapkan dapat menjelaskan awal pertanian di daerah tersebut. (AT Network)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: Genom ManusiaSpanyol
Previous Post

Saham Credit Suisse Rontok akibat Skandal, Minta Utang Rp829 Triliun ke SNB

Next Post

Boeing: Pendanaan Pesawat Komersial di 2023 akan Dekati Level Prapandemi

Next Post
Boeing Raih Pendapatan US$20 Miliar di 2022

Boeing: Pendanaan Pesawat Komersial di 2023 akan Dekati Level Prapandemi

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Hengkang dari Thailand, Isuzu Alihkan Pabrik Truk ke Indonesia
  • Inggris Tawarkan Dukungan Percepatan Hilirisasi Industri dan EV di Indonesia
  • Indonesia Dipercaya Gelar Pertemuan Pakar Antariksa Kawasan Asia Pasifik
  • Tinggalkan Eropa, Messi Gabung Inter Miami
  • Krisis Energi, Bangladesh Gelap Gulita
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.