ASIATODAY.ID, MOSKOW – Harga minyak mentah melejit pada hari Senin (26/6/2023) menyusul adanya gerakan pemberontakan di Rusia yang menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan energi akibat potensi ketidakstabilan di salah satu negara produsen minyak terbesar di dunia.
Pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, merupakan ancaman terbesar bagi kekuasaan Vladimir Putin yang telah berlangsung selama 23 tahun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik hampir 1% menjadi sedikit di bawah $70 per barel dalam perdagangan di Asia, setelah mengalami penurunan hampir 4% minggu lalu. Harga minyak Brent juga naik sebesar 0,95%.
Tentara bayaran Wagner di bawah pimpinan Prigozhin bergerak menuju Moskow pada hari Sabtu, setelah dikabarkan berhasil menguasai kota selatan Rostov. Namun, pemberontakan bersenjata tersebut secara tiba-tiba dihentikan pada hari Minggu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya sedang berjuang menghadapi “pertempuran terberat untuk masa depannya” di tengah ancaman perang saudara (civil war) yang dikobarkan pemimpin pasukan Prigozhin.
Vladimir Putin (70 tahun) berpidato pada Sabtu (24/6/2023) pagi setelah pemimpin pasukan Wagner Yevgeny Prigozhin bersama pasukannya mencapai kota penting Rusia, Rostov.
Vladimir Putin memperingatkan: “Semuanya harus dilakukan untuk menghentikan bahaya ini. Ini adalah upaya untuk menumbangkan kita dari dalam”.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa tuduhan pidana terhadap Prigozhin dibatalkan setelah pasukannya mundur, seperti yang dilaporkan oleh media yang dikendalikan negara, TASS.
“Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjamin bahwa Prigozhin akan dapat meninggalkan Rusia menuju Belarus,” seperti yang dilaporkan oleh TASS. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post