ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pasar Modal Indonesia mencatatkan nilai kapitalisasi yang fantastis hingga akhir 2019.
Berdasarkan data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat sebanyak 0,72 persen menjadi 6,329.314 dibandingkan dengan posisi 6,284.372 pada penutupan pekan sebelumnya.
“Untuk nilai kapitalisasi BEI saat ini telah mencapai Rp7.299,283 triliun dengan mengalami peningkatan serupa dengan IHSG sebanyak 0,72 persen dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp7.246,949 triliun,” terang Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/12/2019).
Kemudian untuk data rata-rata nilai transaksi mengalami perubahan sebanyak 9,60 persen menjadi Rp8,591 triliun dari Rp9,504 triliun pada penutupan pekan lalu. Sedangkan untuk data rata-rata volume transaksi mengalami perubahan sebanyak 14,66 persen menjadi 13.081 miliar unit saham dari 15,328 miliar unit saham selama pekan lalu.
“Dan untuk data rata-rata frekuensi transaksi berubah sebesar 18,23 persen menjadi sebanyak 405,205 kali transaksi dari 495,538 ribu kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya. Sepanjang 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp49,193 triliun dan investor asing pada hari ini mencatatkan beli bersih sebesar Rp296,77 miliar,” paparnya.
Pada pekan ini, tepatnya Senin 23 Desember, perusahaan tercatat ke-55 dan sekaligus yang terakhir pada 2019 resmi melantai di bursa yakni PT Galva Technologies Tbk dengan kode saham GLVA yang tercatat pada papan pengembangan BEI. GLVA bergerak pada sektor trade, services & investment dengan subsektor computer and services.
Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk resmi dicatatkan BEI, Senin 23 Desember. Obligasi tersebut dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp135 miliar yang terdiri dari dua seri. Hasil pemeringkatan untuk Obligasi ini adalah idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2019 adalah 103 emisi dari 54 perusahaan tercatat senilai Rp121,95 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 432 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp448,48 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 118 perusahaan tercatat.
“Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 99 seri dengan nilai nominal Rp2.765,24 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp10,33 triliun,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post