ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik rencana International Development Finance Corporation (IDFC) mengalokasikan investasi 5 miliar dollar AS untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan teknologi digital.
“Ini secara signifikan akan membantu menjaga stabilitas pertumbuhan selama ketidakpastian ekonomi global saat ini,” kata Presiden Jokowi saat menerima CEO IDFC Adam S. Boehler dan delegasi, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/01/2020) sebagaimana dituangkan dalam keterangan tertulis setkab yang diterima Sabtu (11/01/2020).
Presiden menegaskan, selama masa jabatan keduanya, pembangunan infrastruktur akan berlanjut. Karena itu, pemerintah membutuhkan investasi untuk mendanai banyak program pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan laut, infrastruktur energi, dan teknologi digital.
Menurut Presiden, pemerintah terus membuat terobosan kebijakan untuk mendukung dan menciptakan iklim investasi yang ramah melalui undang-undang omnibus investasi.
“Jadi Indonesia dapat mempersempit kesenjangan infrastruktur dan menjadi sangat kompetitif di era global,” tegasnya.
Untuk itu, Presiden Jokowi menyambut baik komitmen IDFC untuk mendukung program-program prioritas pemerintah Indonesia terutama dalam pengembangan infrastruktur, energi, dan teknologi digital.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) International Development Finance Corporation (IDFC) Adam S. Boehler menyampaikan kesiapan lembaga yang dipimpinnya untuk mendukung Indonesia dalam berbagai sektor melalui penyediaan pendanaan.
“Kita berkeinginan untuk mendukung Indonesia dalam berbagai sektor, memberikan teknologi berkualitas tinggi dan berkelanjutan di bidang energi, infrastruktur dan kesehatan,” kata Boehler dalam keterangan pers usai diterima Presiden Joko Widodo.
Menurut Boehler, IDFC merupakan lembaga pembiayaan/funding senilai 60 miliar dolar AS untuk berinvestasi di negara-negara berkembang.
“Ini baru pertama kali dibentuk dan saya langsung berkunjung ke Indonesia. Saya sangat senang sekali bertemu dengan Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, bahwa IDFC merupakan jelmaan daripada OPIC (The Overseas Private Investment Corporation) dari Amerika Serikat yang langsung di bawah White House. IDFC saat ini dipimpin oleh Adam S. Boehler.
Dapat Ditambah
Ditegaskan CEO IDFC Adam S. Boehler, bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memiliki persahabatan dan kemitraan yang kuat. Karena itu, pihaknya akan segera menyusun daftar investasi-investasi potensial apa saja.
Soal alokasi investasi sebesar 5 miliar dolar AS, Boehler menegaskan, itu merupakan katalisator yang akan menghasilkan 4-5 kali lebih banyak dalam bentuk private capital.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menambahkan, angka yang disampaikan CEO IDFC itu kepada Presiden Jokowi juga bisa berkembang sampai 10 miliar dollar AS, tergantung nanti kepada projectnya.
“Saya kira melihat tadi keinginan Pak Adam dalam proyek-proyek itu bukan tidak mungkin hal itu terjadi,” ujar Luhut.
Menurut Luhut, IDFC juga berminat untuk bergabung dalam Sovereign Wealth Fund yang sedang pemerintah bangun bersama-sama dengan MbZ (Mohammed bin Zayed Corpoeration) di Abu Dhabi.
“Tadi Pak Adam IDFC juga berminat untuk masuk, pendekatan kita betul-betul pendekatan yang sangat fleksibel untuk melakukan pembangunan, dan terawasi dengan baik. Ini yang paling penting karena itu internasional, nanti akan menjadi board daripada Sovereign Wealth Fund,” pungkas Luhut. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post