ASIATODAY.ID, JAKARTA – Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) memperingatkan bahwa Indonesia sudah berada di ambang bencana Covid-19 yang dipicu oleh gelombang varian Delta, sehingga mengancam kelumpuhan sistem kesehatan negeri itu.
Menurut IFRC, peningkatan kapasitas untuk perawatan medis sangat diperlukan, selain pengujian dan vaksinasi dalam keadaan darurat medis. Kekurangan kapasitas rumah sakit dan ancaman pasokan oksigen di Jakarta dan daerah lainnya telah memperburuk keadaan.
“Setiap hari kami melihat varian Delta ini membawa Indonesia lebih dekat ke tepi bencana Covid-19,” kata Jan Gelfand, Kepala IFRC untuk Indonesia dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilaporkan Aljazeera.com, Selasa (29/6/2021).
Dia mengatakan, dibutuhkan tindakan secepatnya secara global, sehingga negara-negara seperti Indonesia memiliki akses pada vaksin yang diperlukan untuk mencegah puluhan ribu kematian.
“Kita harus fokus untuk mendapatkan vaksinasi untuk mereka yang paling berisiko dan semua orang dewasa di mana pun berada,” imbuhnya.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat per Selasa (29/6/2021) kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 20.467 kasus. Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta menyumbang kasus tertinggi, Jawa Barat mencatat kematian tertinggi, dan seluruh 34 provinsi melaporkan kasus baru.
Hari ini DKI Jakarta mencatatkan 7.397 kasus terkonfirmasi positif baru, kasus sembuh sebanyak 3.506 orang, dan 80 orang meninggal dunia. Selanjutnya, Jawa Barat di urutan kedua mencatat kasus positif sebanyak 3.908 kasus, sembuh 1.140 orang, dan meninggal terbanyak hingga 112 orang.
Vaksinasi Lamban
Hal yang menambah situasi mengerikan adalah lambatnya vaksinasi mengingat kurang dari lima persen dari 270 juta penduduk yang divaksinasi sepenuhnya. Angka itu sekitar 13,1 juta orang, menurut Kementerian Kesehatan, dan setidaknya 27,4 juta telah menerima dosis pertama.
Indonesia sebagian besar menggunakan vaksin Sinovac dari China untuk memvaksinasi penduduk setelah mengambil bagian dalam uji coba vaksin tahap akhir.
IFRC mencatat bahwa Indonesia menghadapi ketidakadilan vaksin global dalam memperoleh 360 juta dosis yang dibutuhkan untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen warganya.
Angka 70 persen merupakan ambang batas ideal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk mencapai kekebalan komunitas. Dengan kasus melonjak, pemerintahan Presiden Joko Widodo dilaporkan sedang mempertimbangkan rencana untuk memberlakukan penguncian.
Presiden dilaporkan juga akan bertemu dengan pejabat kesehatan pada hari ini untuk mempertimbangkan rencana tersebut. (ATN)
Discussion about this post