ASIATODAY.ID, CANBERRA – Para ilmuwan dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) dan University of Queensland (UQ) Australia baru saja menuntaskan tahap awal dalam mengembangkan sistem pengawasan virus corona (Covid-19) dengan melacak keberadaan virus di air limbah.
Inovasi ini menjadi langkah awal dalam mengembangkan sistem yang mampu menelusuri keberadaan Covid-19 di kawasan geografis.
“Harapan nanti kami mampu tidak hanya mendeteksi kawasan geografis tempat Covid-19 berada, tetapi perkiraan jumlah orang terinfeksi, tanpa tes dari perseorangan di satu lokasi. Ini akan memberi masyarakat perasaan yang lebih baik tentang seberapa benar kami mencegah pandemi ini,” terang Kepala Eksekutif CSIRO, Larry Marshall, melansir Antara, Jumat (17/4/2020).
Menteri Kesehatan Greg Hunt berulang kali menyatakan bahwa pemerintah federal, negara bagian, dan wilayah tidak dapat berpuas diri pada respons mereka terhadap pandemi.
“Eksperimen pengawasan air limbah Covid-19 sangat membesarkan harapan dan berpotensi memperkuat respons lebih lanjut Australia terhadap pandemi global,” terangnya.
“Program nasional yang didasarkan pada penelitian ini dapat menambahkan rangkaian tindakan yang lebih luas, yang dapat digunakan pemerintah kami dalam mengidentifikasi dan membendung Covid-19,” tandasnya.
Sejauh ini tercatat sekitar 6.400 kasus Covid-19 di Australia, menurut Departemen Kesehatan. (ATN)
Discussion about this post