• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Imbas Cuaca Ekstrem, Sewa Kapal Kargo LNG di Asia Melejit

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 21, 2021
in Business
2 min read
0
Tokyo Gas Asia Akuisisi 33,4 Persen Saham Super Energy (SURE) Indonesia

Kapal tanker LNG Tokyo Gas Asia. Foto: vehiclehub

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
59 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Cuaca buruk di wilayah Asia dan Eropa memicu lonjakan tarif sewa kapal kargo liquefied natural gas (LNG).

Aksi ambil untung selisih harga kargo terjadi karena kekurangan pasokan pada Januari 2021. Tarif spot sewa kapal LNG di Asia meroket ke level tertinggi dalam sejarah, mencapai USD350.000 per hari.

“Kami yakin tarif yang tinggi ini menunjukkan permintaan lebih kuat bahkan setelah cuaca ekstrem mereda,” kata analis pelayaran Stifel, Ben Nolan, dikutip dalam keterangannya yang diterima Kamis (21/1/2021).

RelatedPosts

Produk Sawit Indonesia Kini Bebas Masuk ke Swiss

Bank Syariah Indonesia Mulai Garap Pembiayaan Otomotif

Tertinggi di Dunia, Nilai Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp377,87 Triliun

Murban Energy UEA Siap Investasi Resort Mewah di 4 Pulau di Aceh

Proyek Strategis Nasional Smelter Nikel PT Ceria Ditargetkan Operasi 2024

Tarif spot sewa kapal LNG di Asia meningkat pada Desember 2020 dan Januari 2021 dipicu melonjaknya permintaan untuk kebutuhan energi pemanas perumahan dan industri yang disebabkan musim dingin ekstrem di beberapa negara Asia.

Seperti dilansir S&P Global Platts Analytics, provinsi di bagian utara China menghadapi gelombang cuaca dingin yang mengakibatkan kekurangan sumber energi.

Dewan Negara Republik Rakyat China pada 8 Januari lalu mengatakan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk menopang pasokan batu bara, listrik, minyak mentah dan gas alam untuk kebutuhan pemanas perumahan.

Selain China, Jepang dan Korea Selatan menghadapi peningkatan kebutuhan listrik akibat musim dingin. S&P Global Platts Analytics melaporkan bahwa permintaan listrik di Jepang meningkat 15 persen di atas level tahun lalu.

Dengan sumber daya yang langka, perusahaan utilitas Jepang harus membakar lebih banyak batu bara dan bahan bakar minyak. Di saat bersamaan, membeli lebih banyak LNG dari pasar spot dengan tarif tinggi.

Permintaan listrik di Korea Selatan juga melonjak ke level tertinggi selama musim dingin, dan perusahaan BUMN Korea yaitu Korea Power Exchange (KPX), bersiaga menghadapi suhu di Seoul yang turun ke level terendah dalam 35 tahun.

Dengan demikian, tarif listrik di Jepang telah menembus 220 Yen per kWh, atau setara dengan USD618 per MMBtu pada 12 Januari berdasarkan data Japan Electric Power Exchange. Tarif tersebut telah melonjak dari tarif seminggu sebelumnya di kisaran 100 Yen per kWh.

Selain lonjakan permintaan gas dan kapal tanker LNG yang besar, pasokan kapal tanker LNG juga mengalami penurunan signifikan akibat keterlambatan yang disebabkan kendala operasional dan perjalanan lebih jauh.

S&P Global melaporkan bahwa waktu tunggu di rute Panama Canal untuk kapal tanker LNG menuju Asia dari Teluk Amerika Serikat membutuhkan 13 hari pada akhir tahun 2020.

Selain itu, membekunya permukaan laut memperburuk kondisi di Pelabuhan bagian utara China seperti Dong Ying dan Yingkou, sehingga mengganggu kedatangan kapal dan proses bongkar muat kargo. (ATN)

Tags: Asia BusinessAsia TradeLNG
Previous Post

Joe Biden Rombak Total Kebijakan Trump

Next Post

Indonesia dan Singapura Jajaki Peluang Travel Bubble

Related Posts

UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

Cetak Rekor Baru, Ekspor China Melejit 150 Persen

March 7, 2021
Ekspor Dibawah Vietnam, Indonesia Pacu Industri Budidaya Lobster
Business

Indonesia Berambisi Kuasai 50 Persen Pasar Lobster Internasional

March 7, 2021
Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang
Business

Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang

March 5, 2021
Investasi Perhotelan di Asia Capai Rp63,9 Triliun
Business

Efek Covid-19, Lebih Seribu Perusahaan di Jepang Bangkrut

March 4, 2021
Indonesia Serukan Reformasi WTO di Tengah Ketidakpastian Global
Business

ASEAN Sepakat Bergerak Bersama Pulihkan Ekonomi Kawasan

March 3, 2021
Investasi USD2 Juta, Linde Bangun Pabrik Nitrogen Gas di Jawa Barat
Business

Investasi USD2 Juta, Linde Bangun Pabrik Nitrogen Gas di Jawa Barat

March 3, 2021
Next Post
Riau Bidik Tiga Juta Kunjungan Wisatawan Dunia 2020

Indonesia dan Singapura Jajaki Peluang Travel Bubble

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Hadapi AS, China Fokus Bangun Pengaruh di Negara Berkembang
  • Graph + AI Summit 2021 Kembali Digelar, Konferensi Terbuka di Industri Akselerasi Analitik dan AI
  • Indonesia Jalin Kemitraan Global Capai Energi Bersih Melalui Proyek ACCESS
  • Militer Myanmar Ingin Merapat ke AS dan Lepas dari Cengkraman China
  • Google Donasikan USD25 Juta untuk Pemberdayaan Perempuan di Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.