ASIATODAY.ID, JAKARTA – Saham Boeing rontok hingga 2,3 persen dan membuat nilai kapitalisasi pasarnya turun USD4,3 miliar atau Rp60 triliun. Kondisi ini sebagai imbas dari kecelakaan fatal pesawat Boeing 737-nya yang terjadi di Iran pada Selasa lalu.
Melansir Business Insider, Kamis (09/01/2020), Ukraine International Airlines yang menggunakan pesawat Boeing 737 terbang dari Bandara Internasional Iran Imam Khomeini menuju Kiev, Ukraina. Namun menurut Flight Radar 24, setelah 2 menit lepas landas tepatnya pada pukul 6:12 pagi waktu setempat, pesawat tersebut hilang kontak.
Kedutaan Besar Ukraina di Iran awalnya menghubungkan kecelakaan pesawat ini dengan masalah teknis, namun kemudian mengubah pernyataannya menjadi tidak diketahui penyebab dan sedang dalam penyelidikan.
Penerbangan ini mengangkut sekitar 167 penumpang dan 9 anggota awak. Penumpang yang semuanya dinyatakan meninggal ini mencakup penumpang dari warga negara Kanada, Swedia, Afghanistan, Jerman dan Inggris.
Seorang Analis Cowen, Cai Von Rumohr menetapkan peringkat untuk saham Boeing menjadi “market perform” dari yang sebelumnya “buy” pada Rabu (08/01/2020). Alhasil, target harga Boeing diturunkan dari USD419 menjadi hanya USD371 per lembar sahamnya.
Boeing sebelumnya telah terperosok dalam dampak dari dua kecelakaan yang melibatkan pesawat seri 737. Persoalan ini menyebabkan beberapa audiensi kongres, pengunduran diri CEO Boeing Dennis Muilenburg, bahkan spekulasi tentang pukulan kepada produk domestik bruto Amerika Serikat. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post