ASIATODAY.ID, NEW YORK – Indonesia bekerja sama dengan Belanda menandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU) mengenai sawit. MoU Joint Production on Sustainable Palm Oil ini ditandatangani di sela pertemuan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
“Pertemuan saya dengan Belanda kali ini adalah untuk melakukan penandatanganan MoU mengenai Joint Production on Sustainable Palm Oil,” terang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri, Sabtu (28/9/2019).
Penandatanganan dilakukan antara Menlu Retno dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda, Sigrid Kaag. Kerja sama ini untuk mendukung penguatan kapasitas petani sawit skala kecil Indonesia, dalam memenuhi sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).
Kemitraan yang diatur dalam kerja sama ini, antara lain mendorong produktivitas kelapa sawit berkelanjutan. Selain itu, ada pula upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta diharapkan perjanjian ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit skala kecil Indonesia.
Sebagai importir sawit terbesar Uni Eropa, Pemerintah Belanda memandang positif MoU ini. Belanda menghargai komitmen Indonesia dalam upaya-upaya peningkatan produksi minyak sawit berkelanjutan.
Tak hanya itu, Belanda juga mengakui nilai ekonomis tinggi sawit, serta kontribusinya bagi peningkatan kesejahteraan petani skala kecil Indonesia.
Menlu Retno juga melakukan tujuh pertemuan bilateral lainnya. Tujuh negara lainnya adalah Armenia, Guinea Equatorial, Qatar, Maroko, PNG, Kyrgistan, dan Hungaria. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post