ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia menjadi Ketua Forum High Level Task Force on Economic Integration (HLTF-EI), melanjutkan kepemimpinan di Forum ASEAN pada 2023.
Indonesia yang juga menjadi Presidensi G20 ini diharapkan bisa mendorong sinergi dan kolaborasi antara G20 dan ASEAN.
Menurut Staf Khusus Menko Perekonomian selaku HLTF-EI Lead Indonesia Rizal Affandi Lukman, tahun ini sangat penting bagi ASEAN karena tiga forum kerja sama ekonomi internasional besar dipimpin oleh negara anggota ASEAN.
Selain Indonesia di G20, Kamboja menjadi Ketua ASEAN, sedangkan Thailand menjadi Ketua Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
“Kepercayaan yang diberikan oleh negara-negara anggota ASEAN untuk memegang tampuk kepemimpinan HLTF-EI tahun ini harus bisa dimanfaatkan oleh Indonesia secara maksimal. Untuk itu, Indonesia perlu mempersiapkan secara matang dan memainkan peran penting ini,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/1/2022).
Berkaitan dengan pemulihan pandemi covid-19 sebagai prioritas utama G20 dan ASEAN, Co-Sherpa G20, Edi Prio Pambudi menyebut pemulihan ekonomi harus dirasakan secara merata oleh seluruh negara di Kawasan, sejalan dengan tema Presidensi G20 tahun ini, yaitu ‘Recover Together, Recover Stronger.
“Sinergi dan kolaborasi dari berbagai forum internasional seperti G20 dan ASEAN menjadi semakin penting, terlebih dalam mengakselerasi program vaksinasi, mewujudkan kelancaran perjalanan dan upaya mitigasi datangnya pandemi di masa depan,” ungkap dia.
Sebagai kawasan paling dinamis di dunia, ASEAN harus dapat merespon berbagai perubahan dan emerging issues dengan baik.
Untuk itu, ASEAN terus mendukung upaya transformasi digital di kawasan, salah satunya melalui ASEAN Agreement on E-commerce.
Ke depannya, ASEAN berkomitmen untuk memperluas dan memperdalam cakupan kerja sama di bidang ekonomi digital melalui Digital Economy Framework Agreement yang diharapkan mulai dirundingkan pada 2025.
Selain itu, sebagai tindak lanjut dari endorsement Leaders terhadap Consolidated Strategy on the Fourth Industrial Revolution for ASEAN pada KTT ASEAN ke-38 dan 39 di Oktober 2021, ASEAN harus dapat menindaklanjuti amanat Leaders ke dalam rencana implementasi konkret revolusi industri di ASEAN yang dapat diterapkan oleh negara anggota ASEAN yang memperhatikan transisi penggunaan energi konvensional ke energi terbarukan oleh industri.
Adapun ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan juga menjadi emerging issues yang telah diantisipasi ASEAN dengan penyusunan Circular Economy Framework for ASEAN Economy Community.
Diseminasi informasi kepada pelaku industri dan masyarakat umum menjadi kunci implementasi framework yang telah diadopsi.
Pertemuan juga membahas implementasi rekomendasi Mid-Term Review ASEAN Economic Community Blueprint 2025 dan persiapan penyusunan ASEAN Community Post-2025 Vision yang akan menjadi panduan utama integrasi Kawasan ASEAN di masa depan.
Terhadap berbagai inisiatif yang dilakukan Indonesia, Deputy Secretary-General for ASEAN Economic Community (AEC) Satvinder Singh menyampaikan dukungan terhadap peran strategis Indonesia sebagai Presidensi G20 di tahun ini dan Ketua ASEAN di tahun depan. (ATN)
Discussion about this post