ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan bersama Menlu Malaysia Dato’ Saifuddin Abdullah sepakat mempercepat penyelesaian batas maritim kedua negara.
“Kita menyambut baik bahwa tim teknis kedua negara saat ini pada tahap akhir untuk dapat menyelesaikan batas maritim untuk laut teritorial di segmen Selat Malaka bagian Selatan dan Laut Sulawesi,” kata Retno dalam konferensi pers virtual dengan Menlu Malaysia (18/10/2021).
Retno menegaskan kedua negara sepakat agar isu yang masih belum selesai bisa segera diselesaikan. Selain itu, Indonesia berharap akan dapat tercapai kemajuan yang signifikan dalam waktu dekat.
Kedua Menlu juga membahas upaya untuk menyelesaikan perundingan batas maritim kedua negara tentunya sesuai dengan hukum internasional.
”Upaya penyelesaian negosiasi ini akan memberikan pesan penting bagi semua pihak mengenai prinsip penyelesaian isu melalui cara damai dan sesuai dengan hukum internasional dalam hal ini UNCLOS 1982,” ujarnya.
Bertemu Presiden Jokowi
Di hari yang sama, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Dato’ Saifuddin Abdullah, di Istana Merdeka, Senin (18/10/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden yang didampingi Menlu RI, Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan Malaysia adalah tetangga dekat Indonesia dan hubungan kedua negara penting untuk terus ditingkatkan.
“Indonesia dan Malaysia akan dapat terus meningkatkan kerja sama. Tidak saja untuk kepentingan bilateral kita namun juga untuk perdamaian dan kesejahteraan kawasan,” ucap Presiden.
Setelah pertemuan, Menlu RI menyampaikan bahwa Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yakoob merencanakan akan berkunjung ke Indonesia pada bulan November yang akan datang.
Presiden Jokowi, ucap Retno, menyambut baik rencana kedatangan PM Sabri. Kunjungan menunjukkan kuatnya hubungan kedua negara dan akan digunakan tidak saja membahas hubungan bilateral namun juga isu-isu kawasan dan global.
Dalam pertemuan, Presiden menyampaikan bahwa kedua negara perlu untuk mulai mempersiapkan perjalanan yang aman termasuk untuk pelaku bisnis, tentunya dengan terus memperhatikan faktor kesehatan dan kondisi COVID-19.
Oleh karena itu, ucap Retno, Presiden Jokowi mengharapkan dalam kunjungan PM Malaysia mendatang, kedua pihak dapat disepakati pengaturan koridor perjalanan (travel corridor arrangement), saling pengakuan sertifikat vaksin, dan saling mengenali sistem yang dipakai kedua negara, di mana Indonesia menggunakan PeduliLindungi.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menekankan kembali pentingnya isu pelindungan WNI di Malaysia dan akan terus memberikan perhatian terhadap isu tersebut.
“Hal ini selalu menjadi perhatian Presiden Jokowi setiap bertemu dengan PM Malaysia karena jumlah mereka yang cukup banyak dan pelindungan terhadap warga negara Indonesia di Malaysia selalu menjadi prioritas Presiden Jokowi. Presiden mengharapkan kerja sama untuk perlindungan ini semakin diperkuat,” tandas Retno. (ATN)
Discussion about this post