ASIATODAY.ID, NUSA DUA – Negara-negara yang terhimpun dalam ASEAN+3 memberi kepercayaan kepada Indonesia untuk merumuskan resolusi konflik Rusia-Ukraina.
Selain itu, Indonesia juga diutus untuk membawa resolusi konflik ke dalam forum Asia Pasific Meeting (APG).
“Hari ini juga kita daftarkan emergency item kita itu, dan kita juga disepakati akan menjadi drafting committee untuk resolusi ini. Jadi dari ASEAN+3 mengutus Indonesia. Kita harapkan juga dari APG,” kata Ketua Bada Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua, Minggu (20/3/2022).
Keanggotaan ASEAN+3 diisi oleh negara-negara ASEAN anggota IPU ditambah dengan sejumlah negara di Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.
Fadli berharap melalui upaya tersebut Indonesia bisa membantu mencarikan solusi yang tepat atas konflik yang terjadi.
Terlebih lagi kata Fadli, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina.
“Kita juga mempunyai hubungan yang baik dengan kedua parlemen. Kita baik dengan parlemen Rusia, kita baik juga dengan parlemen Ukraina dan kita di pihak yang sejalan dengan politik luar negeri kita yang bebas aktif. Indonesia lebih leluasa berbicara dibanding negara-negara lain,” imbuhnya.
Fadli berharap solusi yang dihasilkan tidak menambah penghakiman terhadap salah satu pihak.
Menurutnya, parlemen berperan penting menjadi jembatan resolusi konflik Rusia- Ukraina.
“Setelah ini, yang kita harapkan adalah ada yang menjembatani dan mengambil inisiatif dan harusnya ini IPU. Minimal membuat semacam tim kecil yang bisa menjembatani kedua parlemen, baik Rusia dan Ukraina,” tuturnya.
Pertemuan ASEAN+3 adalah kegiatan di luar rangkaian utama sidang IPU ke-14 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 20-24 Maret 2022.
Adapun delegasi dari Indonesia diwakili oleh Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus, dan Ketua BKSAP Fadli Zon. (ATN)
Discussion about this post