ASIAYODAY.ID, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan dipromosikan ke tingkat ASEAN.
Upaya ini dinilai tidak sulit. Pasalnya, selama 2 tahun ke depan, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia menjadi Ketua ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) untuk masa jabatan periode 2020 hingga 2022.
“Mohon dukungan semua pihak agar K3 dapat menjadi program di tingkat ASEAN,” kata Menaker Ida Fauziyah dalam Peringatan Bulan K3 Nasional di Kilometer Nol Sabang, Selasa (12/12/2021).
Menteri Ida pun mengingatkan kembali bahwa pada bulan K3 nasional 2021, Kemnaker sudah menyampaikan strategi nasional K3 yang akan ditetapkan oleh pemerintah, yaitu promosi K3 nasional, penguatan kapasitas sumber daya K3.
Kemudian pengawasan dan penegakan hukum norma K3, penguatan sistem pelaporan dan manajemen informasi K3 nasional serta penguatan koordinasi Sinergi dan kolaborasi K3.
Sosialisasi 3N
Menaker memperkenalkan K3 dengan istilah 3N (nihil kecelakaan kerja, nihil pelanggaran norma K3 dan nihil penindakan hukum K3), yang bertujuan untuk mempercepat proses mensosialisasikan budaya K3 dengan lebih mudah kepada masyarakat Indonesia.
“3N harus menjadi target capaian kita semua dan kita semua harus mensosialisasikannya. Saya mengingatkan kembali dan mengajak kepada semua pihak pemangku kepentingan untuk ikut mengawal pelaksanaan K3 di semua tempat,” imbuhnya.
Menurut Menaker permasalahan K3 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan K3 juga menjadi tanggung jawab para pengusaha, dan perusahaan harus selalu menerapkan sistem manajemen K3 sesuai amanat undang-undang nomor 13 tahun 2003, juga menjadi kewajiban Serikat pekerja-pekerja masyarakat.
“Kita semua harus memberikan perhatian dan mendorong agar K3 dapat dijalankan secara efektif. Saya berharap kegiatan bulan K3 nasional diikuti secara nasional di semua lembaga institusi pemerintah, daerah, perguruan tinggi serta perusahaan,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post