ASIATODAY.ID, JAKARTA – Hyundai Motor Company melalui PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) meresmikan pabrik pertamanya di Asia Tenggara yang berlokasi di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat.
Executive Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung mengungkapkan, melalui peresmian ini, Hyundai akan menjadikan Indonesia sebagai pusat mobilitas masa depan, termasuk sebagai basis produksi mobil listrik.
Menurut Euisun, Indonesia dan Hyundai berhasil menyambut lembaran baru di Indonesia meskipun adanya pandemi Covid-19 dan perekonomian yang tidak stabil.
Pabrik ini mempunyai peran penting dalam strategi mobilitas Hyundai di masa depan. Pabrik ini juga sebagai bentuk kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.
“Indonesia adalah pusat dari strategi mobilitas Hyundai Motor kedepannya. Pabrik ini akan memainkan peran penting dalam industri otomotif khususnya di bidang kendaraan listrik,” ujarnya dikutip dari siaran Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (16/3/2022).
Hyundai juga mengatakan akan terus berkontribusi dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui sinergi pabrik baterai yang sedang dikembangkan. Kehadiran pabrik ini akan mendorong Indonesia untuk memainkan peran penting di kancah internasional.
“Kami berharap teknologi baru yang diusung Hyundai di masa mendatang akan menjadi pondasi untuk kolaborasi yang jauh lebih besar antara Hyundai dan Indonesia.”jelasnya.
Selain membangun pabrik mobil listrik, pihaknya juga akan membangun ekosistem kendaraan listrik yang telah dipersiapkan secara matang dari hulu ke hilir.
Di samping memproduksi mobil listrik, Hyundai juga membangun berbagai infrastruktur untuk mendukung era elektrifikasi Indonesia, mulai dari stasiun pengisian daya atau charging station yang telah tersedia lebih dari 180 titik di seluruh Indonesia.
Selain itu bekerja sama dengan LG Energy Solutions melalui nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintahan Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai dengan nilai investasi mencapai USD1,1 miliar.
“Pabrik tersebut ditargetkan selesai pada semester pertama tahun 2023 dan mulai berproduksi pada tahun 2024,” jelasnya.
Pabrik ini juga akan menjadi pusat produksi Hyundai di Asia Tenggara. Pabrik Hyundai di Indonesia ini akan memproduksi berbagai model Hyundai beserta suku cadangnya untuk kemudian di ekspor ke negara-negara di Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Hyundai juga berencana untuk mengekspor sekitar 40 persen kendaraan hasil produksinya untuk memenuhi permintaan pasar di negara-negara ASEAN.
Mobil Listrik Pertama Indonesia
Pada kesempatan itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia, yaitu mobil Hyundai IONIQ 5 yang diproduksi oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Rabu (16/03/2022).
Pada peluncuran yang berlangsung di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tersebut Jokowi juga sekaligus meresmikan Pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.
“Hari ini, Hyundai akan meluncurkan mobil listrik Hyundai IONIQ 5. Mobil ini menjadi mobil listrik pertama yang dibuat di Indonesia, yang diproduksi untuk memenuhi pasar Indonesia maupun pasar ekspor,” ujar Presiden Jokowi saat peluncuran.
Presiden menyampaikan, peluncuran mobil listrik ini adalah momen yang ditunggu sebagai bagian dari upaya transisi energi yang dilakukan pemerintah.
“Ke depan kendaraan listrik harus menjadi moda transportasi utama kita, termasuk menjadi tumpuan untuk transportasi ramah lingkungan yang dikembangkan juga nantinya di Ibu Kota Negara Nusantara,” imbuhnya.
Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan mobil listrik tersebut. Oleh karena itu, Presiden menekankan bahwa Indonesia harus menjadi pemain penting dalam rantai pasok global di industri mobil listrik.
“Kita punya nikel, kita punya kobalt sebagai material penting untuk baterai litium, bauksit yang bisa diolah menjadi aluminium dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik, serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem kabel-kabel di mobil listrik,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk menjadi pemain kunci di industri kendaraan listrik, pembangunan ekosistem yang kuat di dalam negeri sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan negara lain. Hilirisasi bahan-bahan mentah mineral juga harus dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu produk.
“Tahun 2022 ini akan menjadi momen penting untuk pengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik. Beberapa investor akan memulai konstruksi, siap mengolah nikel dan kobalt kita menjadi bahan material lithium battery. Pada tahun 2024 mobil-mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan juga komponen-komponen penting lainnya yang diproduksi di negara kita Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong peningkatan komponen lokal atau local content kendaraan listrik dengan memberikan insentif hingga memangkas berbagai hambatan regulasi sehingga industri hulu dari kendaraan listrik akan tumbuh, menciptakan lapangan kerja, sampai menjadi substitusi impor.
“Pemerintah akan selalu mendukung setiap investasi kendaraan listrik di Indonesia dan juga pengembangan industri hulunya, terutama industri baterai,” ujarnya.
Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar peluncuran mobil Hyundai IONIQ 5 ini akan memacu pertumbuhan mobil listrik di Indonesia.
“Saya harapkan mobil listrik Hyundai IONIQ 5 ini akan menjadi milestone penting dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, memacu pengembangan mobil listrik yang semakin canggih dan diminati,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post