ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mulai mengimplementasikan peta jalan (roadmap) transformasi ekonomi hijau nasional yang ditargetkan rampung pada awal 2023.
Menurut Sekretaris Bappenas, Taufik Hanafi, ada 6 isu yang akan dipetakan, termasuk strategi dan realisasinya, yakni meningkatkan pembangunan manusia (human capital), meningkatkan produktivitas ekonomi, menerapkan prinsip ekonomi hijau, mengakselerasi tranformasi digital, menciptakan integrasi ekonomi domestik, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Tujuannya meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha dan menguatkan nilai tambah industri,” kata Taufik saat menjadi pembicara pada “National Development Policymaking on Decarbonization to Achieve Clean and Affordable Electricity” di Bali, Senin (8/8/2022).
Taufik menjelaskan implementasi strategi tranformasi ekonomi tersebut terlebih dahulu akan diterapkan di Bali. Pasalnya, ekonomi Bali sangat terpukul oleh pandemi Covid-19.
Menurut Taufik, Bali jadi pilot project cukup beralasan, sebab Bali mengalami pukulan hebat karena pandemi Covid-19 yang mematikan industri pariwisata yang merupakan denyut nadi perekonomian daerah dan nasional.
Pada periode low season, tingkat okupansi hotel berbintang di Bali bahkan bisa anjlok hingga ke kisaran level 5-12 persen pada 2021 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada tahun yang sama, tepatnya Juni 2021 yang merupakan high season di sektor pariwisata, tingkat okupansi hotel berbintang di Bali hanya terangkat hingga ke level 22,61 persen. (ATN)
Discussion about this post