ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia memegang mandat sebagai Chairmanship ASEAN 2023 pada KTT ASEAN di Kamboja, 13 November 2022.
Melaksanakan mandat tersebut, Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang sekaligus juga meresonansi keberhasilan Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 lalu.
“Pemerintah bertekad untuk mendorong ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai untuk menjadi jangkar stabilitas perekonomian global,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, dikutip Jumat (6/1/2022).
ASEAN Matters sendiri terdiri dari 3 elemen penting yakni penguatan terhadap kapasitas dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, serta sentralitas ASEAN. Sementara itu, epicentrum of growth terkait dengan peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia serta terdiri dari 4 elemen penting yakni arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan.
Secara rinci, Indonesia mengangkat tiga isu prioritas bidang ekonomi yaitu recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability yang implementasinya diterjemahkan ke dalam 16 (enam belas) Priority Economic Deliverables (PED) selama tahun 2023.
”Keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penanganan krisis multidimensi seperti krisis pangan, energi, dan keuangan,” kata Menko Airlangga.
Indonesia juga akan berupaya untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai, menjunjung tinggi hukum internasional, serta memperkuat kerja sama sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Melalui peran penting sebagai Chairmanship ASEAN 2023, semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai global middle power yang secara substansial mampu mempengaruhi agenda global sekaligus menjadi bagian dari solusi permasalahan global.
“Pada tahun 2045, ASEAN akan menjadi kelompok negara yang lebih adaptif, responsif, kompetitif, sejalan dengan agenda global ASEAN,” ujar Menko Airlangga.
Sebagai referensi, deklarasi Bangkok yang ditandatangani pada 8 Agustus 1967 telah menandai berdirinya ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dan sekaligus menjadi momentum peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Lahir melalui prakarsa lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, ASEAN yang saat ini telah memiliki keanggotaan sebanyak 10 negara juga turut mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post