ASIATODAY.ID, JAKARTA – Hasil riset Bank DBS Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan penggunaan e-commerce di Indonesia.
Riset dilakukan dengan melibatkan 500 responden di Pulau Jawa, termasuk Jakarta dan sebagian kecil di luar Pulau Jawa.
Riset tersebut menemukan bahwa pelanggan e-commerce di Indonesia tumbuh menjadi 66 persen setelah pandemi yang merupakan dampak dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) .
Bahkan sejak tahun 2019 lalu, sebanyak 90 persen pengguna internet Indonesia telah melakukan pembelian melalui e-commerce.
“Fakta ini menjadikan Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara sebagai pengguna e-commerce terbesar,” tulis riset tersebut di Jakarta, dikutip Rabu (30/12/2020).
Hasil survei tersebut juga mengungkapkan, kegiatan belanja online naik sebanyak 14 persen, sedangkan belanja di pusat perbelanjaan turun secara signifikan mencapai 24 persen semenjak pandemi Covid-19 mencengkram Indonesia.
Sebelum pandemi, sebanyak 72 persen responden survei memilih belanja di toko dibandingkan online.
Berdasarkan laporan dari Redseer, Gross Marketing Value (GMV) e-commerce lndonesia meningkat di kuartal kedua tahun ini, mencapai USD10 miliar dikarenakan dorongan masyarakat yang berganti ke platform daring untuk belanja produk kebutuhan sehari-hari, seperti kesehatan dan perawatan, bahan makanan, dan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG).
Adapun pembelian kebutuhan sehari-hari secara online juga mengakibatkan kegiatan belanja ke pasar tradisional menurun drastis menjadi 30 persen dari sebelumnya sebanyak 52 persen.
Beberapa responden yang memilih berbelanja di situs web perusahaan dan media sosial naik tipis selama pandemi, masing-masing menjadi 6 persen dan 3 persen.
“Dengan demikian, perusahaan kini tidak dapat mengabaikan persaingan yang datang dari online,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post