ASIATODAY.ID, SEOUL – Dengan mengusung tema Endless Diversity, Kontingen Indonesia berhasil menyabet Medali Perak-World Culture Award dalam Itaewon Global Village Festival 2019 yang diikuti 43 negara di Seoul, Korea Selatan, 12-13 Oktober 2019.
Kesuksesan Indonesia diperoleh dari tingginya nilai diberbagai kategori, yaitu penampilan budaya, booth promosi nasional, parade hingga partisipasi Duta Besar.
Kontingen Indonesia dengan berbagai kostum tradisional nusantara dinilai sangat atraktif. Bukan saja saat melakukan parade dengan membawakan berbagai line dance seperti Poco-Poco dan Gemufamire, namun juga penampilan Tari Saman di Panggung Utama membuahkan tepuk tangan yang meriah dan diganjar terbaik kedua.
Itaewon Global Village Festival merupakan festival tahunan di Seoul. Festival ini adalah salah satu yang terbesar dari sekitar 1.300 festival yang diadakan di Korsel setiap tahunnya. Pada dua hari penyelenggaraan, festival ini berhasil menyedot sekitar 1,5 juta pengunjung.
Duta Besar Indonsia untuk Korsel Umar Hadi turut hadir dan mendampingi langsung kontingen Indonesia.
“Saya sangat senang. Penampilan Indonesia sangat diapresiasi, bukan saja oleh dewan juri, tapi juga seluruh pengunjung festival yang luar biasa banyaknya ini,” kata Dubes Umar, dalam keterangan tertulis yang diterima asiatoday.id, di Jakarta, Senin (14/10/2019).
“Kita telah membuktikan bahwa budaya bukan saja berhasil menjadi jembatan permersatu bangsa, namun juga secara tersendiri mampu mengangkat citra Indonesia di antara bangsa-bangsa tersebut,” jelasnya.
Ungkapan tersebut sangatlah relevan. Itaewon Festival sendiri diikuti oleh 43 negara dari berbagai belahan benua. Masing-masing berupaya menunjukkan daya tarik budayanya.
Indonesia tak mau kalah. Dengan dimotori KBRI Seoul, Indonesia menampilkan supremasi budayanya melalui berbagai potensi masyarakat Indonesia yang ada di Korsel, termasuk para mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Korea, Pekerja Migran Indonesia, Dharma Wanita Persatuan KBRI Seoul dan masyarakat umum lainnya. Mereka tergabung dalam satu kontingen yang terdiri dari 40 orang.
Masing-masing dibagi menjadi berbagai tim kecil, yaitu tim Parade, tim Penampilan Budaya, tim Promosi Barang-Barang Kerajinan Nusantara, hingga Tim Promosi Kuliner. Mereka mengenakan aneka busana tradisional disertai koreografi indah. Peserta Indonesia berhasil membuat penonton yang berjejal bergoyang sambil bertepuk tangan. Lalu mereka tak segan mengantre untuk dapat berfoto bersama.
Festival yang telah berlangsung sejak 2008 ini diadakan di kawasan paling multikultural di Korsel, yaitu Itaewon, dengan didukung Kantor Pemerintah Distrik Yongsan, Seoul.
Itaewon Global Village Festival diselenggarakan setiap awal musim gugur. Tahun ini, festival bertemakan “Roads to Itaewon” dengan tujuan mengukuhkan Korsel sebagai negara tempat bertemu dan berkembangnya berbagai tradisi budaya.
Baik budaya asli Korsel maupun budaya asing. Mr. Cho Min-seong, Kepala Sektor Pariwisata Itaewon menekankan bahwa konsep penyelenggaraan tahun ini adalah untuk menjadikan Itaewon sebagai muara dan menjadi penghubung dari beragamnya budaya dunia dan lintas generasi.
“Di bawah langit musim gugur yang cerah ini kita menyaksikan bahwa Itaewon menjadi tempat berkumpulnya budaya-budaya di dunia. Kita juga menyaksikan di Itaewon bahwa Seoul dan Dunia menjadi satu melalui budaya,” ungkapnya.
Selama dua hari penyelenggaraan festival, berbagai sajian budaya dipertontonkan di empat panggung yang berbeda. Berbagai aliran musik, tari, drama dan permainan unik hingga pentas K-pop tanpa henti memanjakan pengunjung. Puluhan booth kuliner juga berjajar di sepanjang jalan. Memanjakan lidah pengunjung yang ingin mengetahui ragam cita rasa dari berbagai pelosok dunia.
Selain sajian budaya di panggung besar, salah satu rangkaian acara utama adalah Global Village Parade, yang diadakan dari pukul 3 hingga 5 sore. Parade ini diikuti oleh 1.000 orang dari 32 tim, termasuk Tim Indonesia dan berbagai negara lainnya, Tim Seni Bela Diri Internasional UNESCO, Tim Budaya Tuan Rumah dll. Mereka berbaris dan berparade sepanjang 1,4 km. Di akhr tujuan, mereka akan menampilkan berbagai demonstrasi menarik sepanjang 1-3 menit.
Itaewon, adalah permukiman (dong) yang terletak di distrik Youngsan-gu, kota Seoul, Korea Selatan. Sekitar 22 ribu orang tinggal di kawasan ini. Terdapat banyak restoran mancanegara yang dibuka oleh imigran asing di Itaewon, seperti dari India, Thailand, Timur Tengah, Meksiko dan Indonesia. (AT)
,’;\;\’\’
Discussion about this post