• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Suarakan Minyak Nabati Berkelanjutan di JWG ASEAN-Uni Eropa

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 28, 2021
in News
2 min read
0
Indonesia Suarakan Minyak Nabati Berkelanjutan di JWG ASEAN-Uni Eropa

The First Joint Working Group (JWG) on Palm Oil antara ASEAN dengan Uni Eropa pada, Rabu (27/1/2021). Dok Kemlu RI

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia secara konsisten terus menyuarakan perlawanan terhadap diskriminasi sawit.

Sebagai negara dengan produksi minyak sawit terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah berupaya untuk mengeliminasi kampanye negatif terhadap kelapa sawit yang marak berkembang di Uni Eropa (UE), salah satunya melalui penyelenggaraan the First Joint Working Group (JWG) on Palm Oil antara ASEAN dengan Uni Eropa pada, Rabu (27/1/2021).

JWG merupakan kesepakatan yang sudah digagas sejak Januari 2019, namun baru dapat disepakati pada 1 Desember 2021 pada pertemuan ke-23 Tingkat Menteri ASEAN dengan Uni Eropa.

RelatedPosts

Indonesia Ekspor Produk Perikanan Senilai Rp1 Triliun ke-40 Negara di Asia, Eropa dan AS

25 Pesawat Militer China Menyerbu Ruang Udara Taiwan, AS Diingatkan Tidak Main Api

Didenda Rp13 Triliun, Otoritas Terusan Suez Sita Kapal Ever Given

Jakarta Masuk Peringkat 9 Kota Termahal di Asia

Krisis Gagal Diatasi, PBB Khawatir Konflik Myanmar Berpotensi Seperti di Suriah

Indonesia berhasil memperluas cakupan pembahasan JWG untuk keseluruhan minyak nabati, bukan hanya minyak sawit dan sepakat melihat tantangan di dalam minyak nabati dilihat dalam parameter pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Pembangunan Berkelanjutan 2030.

JWG pertama ini dipimpin bersama oleh Indonesia dan Uni Eropa serta dihadiri oleh Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam dan Thailand.

Pertemuan merupakan capaian diplomasi Indonesia yang berhasil mendudukan pembahasan keberlanjutan kelapa sawit pada tingkat yang setara dengan minyak nabati lainnya, seperti minyak kanola, minyak bunga matahari, minyak zaitun dan minyak kedelai.

Hal ini menegaskan bahwa untuk mencapai agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, diperlukan pembahasan yang holistik dan non-diskriminasi terhadap seluruh minyak nabati.

“Tantangan dari pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana kita dapat meminimalisir pembukaan lahan baru dan meningkatkan efektifitas lahan yang ada, mengingat permintaan terhadap minyak nabati akan terus meningkat di masa mendatang,” jelas Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Mahendra Siregar, dikutip Kamis (28/1/2021).

Uni Eropa juga menyetujui bahwa pembukaan lahan baru secara terus menerus akan memiliki dampak buruk terhadap lingkungan dan keanekaragaman flora dan fauna yang ada. ASEAN dan UE perlu membahas hal ini secara mendalam.

“Di harapkan JWG ini dapat mengembangkan kebijakan bersama untuk mencapai minyak nabati yang berkelanjutan bagi ASEAN dan UE. Saya juga berharap agar ke depannya, ASEAN dan UE dapat mengembangkan sertifikasi minyak nabati yang diakui bersama,” tegas Wamenlu RI.

Pertemuan perdana JWG yang dihadiri oleh delegasi dari ASEAN dan UE telah membahas ruang lingkup minyak nabati, data dan informasi, serta usulan kerja sama teknis yang perlu disiapkan untuk dibahas pada pertemuan JWG kedua yang rencananya akan diselenggarakan pada 19 April 2021.

Pertemuan pertama ini telah menetapkan cakupan pembahasan yang perlu dipegang bersama untuk mendorong perspektif perlindungan minyak nabati bagi kebutuhan global dan kontribusinya bagi perlindungan lingkungan. (ATN)

Tags: AseanSawit BerkelanjutanSawit IndonesiaUni Eropa
Previous Post

Freeport Indonesia Produksi Tembaga 809 Juta Pounds dan Emas 848 Ribu ounce di 2020

Next Post

Fenomena Langka, Gurun Sahara Kembali Diselimuti Salju

Related Posts

Sri Lanka Tutup Keran Impor Sawit dari Indonesia dan Malaysia
Business

Sri Lanka Tutup Keran Impor Sawit dari Indonesia dan Malaysia

April 6, 2021
Indonesia Dipercaya Pimpin Satgas ASEAN Travel Corridor Arrangement
News

ASEAN Memainkan Peran Strategis dalam Konstalasi Geopolitik Global

April 5, 2021
Relasi ASEAN-Selandia Baru Berperan Penting Perkuat Stabilitas Indo Pasifik
News

Relasi ASEAN-Selandia Baru Berperan Penting Perkuat Stabilitas Indo Pasifik

March 23, 2021
Perkuat Relasi di ASEAN, Menlu Singapura Kunjungi Brunei, Malaysia dan Indonesia
News

Perkuat Relasi di ASEAN, Menlu Singapura Kunjungi Brunei, Malaysia dan Indonesia

March 22, 2021
Uni Eropa dan China Sepakati Perlindungan Pangan Ekspor
News

Uni Eropa Sanksi Pejabat China karena Pelanggaran HAM di Uighur

March 19, 2021
Indonesia Dipercaya Pimpin Satgas ASEAN Travel Corridor Arrangement
News

Tema ASEAN Masuk Materi Kurikulum Pendidikan di Indonesia

March 17, 2021
Next Post
Fenomena Langka, Gurun Sahara Kembali Diselimuti Salju

Fenomena Langka, Gurun Sahara Kembali Diselimuti Salju

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia Jajaki Perundingan Dagang dengan SICA dan CARICOM
  • Selandia Baru, Negara Pertama di Dunia yang Terapkan UU Perubahan Iklim
  • Indonesia Ekspor Produk Perikanan Senilai Rp1 Triliun ke-40 Negara di Asia, Eropa dan AS
  • Penerbangan Bersejarah EK2021, Rayakan Keberhasilan Program Vaksinasi di UEA
  • Kebakaran Hutan di Australia Meninggalkan Jejak Buruk di Atmosfer
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.