ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pengamat energi Satya Hangga Yudha Widya Putra memandang industri mobil listrik sangat prospek menjadi masa depan industri otomotif sekaligus jawaban pemanfaatan energi ramah lingkungan di Indonesia.
“Sudah tepat kalau Indonesia mulai mengambil sikap untuk mengembangkan kendaraan listrik secara lebih masif,” ujarnya saat dihubungi Selasa (3/9/2019).
Menurut Hangga, yang juga pendiri Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I), mengatakan mobil listrik merupakan salah satu cara mengurangi polusi karena lebih hemat energi dibanding mobil berbahan bakar fosil.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dalam memproduksi energi listrik.
“87 persen penghasilan listrik Indonesia dihasilkan dari bahan bakar fosil, yaitu batu bara, minyak, dan gas,” jelasnya.
Oleh karena itu, Hangga mengatakan pentingnya Indonesia beralih ke transportasi yang digerakkan energi listrik untuk menggantikan fosil.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan Kementerian Perindustrian telah berupaya membangun industri pembuatan baterai mobil listrik di Indonesia.
“Bahan baku baterai mobil listrik didominasi nikel dan Indonesia salah satu penghasil nikel terbesar di dunia,” jelasnya.
Ia menambahkan meski masih terbatas, fasilitas pengisian baterai sudah terdapat di sejumlah lokasi.
“Saat ini, untuk motor listrik sudah ada fasilitas pengisian baterai. Masalah utama kendaraan listrik memang dalam hal pengisian,” ujar Puti Juli. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post