ASIATODAY.ID, JAKARTA – International Non-Governmental Organization (NGO) Forum on Indonesian Development (INFID) menyerukan kepada pemerintah Indonesia agar mengambil peran strategis dalam mengatasi pemanasan global yang kini semakin parah.
Pasalnya, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air disebut menyumbang pemanasan global.
Menurut Program Manager INFID, Tatat, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang menimbulkan kabut asap sangat berdampak buruk terhadap lingkungan.
“Berkaca dari sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang berlangsung, para pemimpin dunia menyerukan adanya pembiayaan lebih untuk menangkal pemanasan global. Kami harap Indonesia mengambil peran untuk itu,” kata Tatat di Jakarta, Minggu (29/9/2019).
Dalam sidang tahunan tersebut, sejumlah pemimpin dunia menyarankan agar ada pembiayaan tambahan untuk mengatasi pemanasan global. Terutama, dalam rangka pengurangan emisi agar suhu bumi tidak terus naik.
“Kami yakin Indonesia bisa turut serta untuk mengatasi perubahan iklim. Karhutla di Indonesia menyebabkan naiknya muka air laut. Belum lagi badai-badai di seluruh dunia yang memakan korban jiwa,” imbuh Tatat.
INFID mendukung penuh pembangunan negara dan ekonomi, namun negara harus tetap fokus pada iklim dan tidak berdampak pada lingkungan. “Jika lingkungan kita terdampak, tentu manusianya juga terdampak,” ungkap dia.
INFID merupakan organisasi masyarakat sipil yang menyoroti isu-isu Sustainable Development Goals 2030. INFID juga menyoroti isu demokrasi dan HAM di Indonesia dan dunia.
Organisasi ini juga didukung KOICA dari Korea Selatan yang menyoroti SDGS 2030 khususnya isu perdamaian dan kesetaraan gender. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post