ASIATODAY.ID, JAKARTA – Inggris berencana membangun 8 reaktor nuklir baru untuk memperkuat kemandirian energi.
Strategi keamanan energi baru Inggris memperkirakan “percepatan signifikan” nuklir untuk memperoleh kemandirian energi.
Menurut strategi baru, 95 persen listrik negara dapat berasal dari sumber rendah karbon pada tahun 2030, dan tenaga nuklir direncanakan untuk memainkan peran utama, menyediakan hingga 24 gigawatt (GW) listrik pada tahun 2050, yang mencakup 25 persen dari proyeksi kebutuhan listrik.
Negara itu juga berencana untuk meningkatkan pembangkit listrik angin, matahari dan hidrogen, sambil mendukung produksi minyak dan gas dalam negeri dalam waktu dekat, kata rilis tersebut.
Untuk angin lepas pantai, pemerintah menargetkan kapasitas 50 GW pada tahun 2030, lebih dari cukup untuk memberi daya pada setiap rumah di Inggris.
Untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, putaran lisensi untuk proyek minyak dan gas Laut Utara yang baru direncanakan akan diluncurkan pada musim gugur.
Strategi ini muncul saat tagihan energi rumah tangga di seluruh negeri melonjak karena kenaikan harga energi global.
Batas harga energi Inggris melonjak dari 1.277 pound Inggris (US$ 1.668 atau Rp 23 juta) menjadi 1.971 pound Inggris per tahun pada bulan April untuk sekitar 22 juta pelanggan.
“Kebenaran sederhananya adalah bahwa semakin murah dan bersih listrik yang kita hasilkan di dalam perbatasan kita, semakin kecil kemungkinan kita untuk terkena dampak harga bahan bakar fosil yang disetel pasar global yang tidak dapat dikendalikan,” kata Kwasi Kwarteng, Sekretaris Bisnis dan Energi seperti dilaporkan Xinhua, Kamis (7/4/2022).
Para pemimpin industri negara itu memuji strategi tersebut tetapi menyatakan keprihatinannya bahwa meskipun mungkin mengatasi beberapa tantangan jangka panjang, biaya energi terus meningkat.
“Transisi ke sumber energi yang lebih murah dan lebih bersih di masa depan sangat penting, namun harga melonjak hari ini, dan bisnis membutuhkan dukungan sekarang,” kata Alex Veitch, direktur kebijakan dan urusan publik di Kamar Dagang Inggris. (ATN)
Discussion about this post