ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Inggris menawarkan kesiapannya untuk membantu Australia dalam mengatasi krisis kebakaran hutan.
Menteri Inggris untuk Asia Pasifik Heather Wheeler mengungkapkan hal itu usai meresmikan Misi ASEAN di kantor Kedubes Inggris di Jakarta, Rabu (15/01/2020).
“Bencana kebakaran hutan di Australia tahun ini sangat fenomenal. Kebakaran telah menewaskan banyak orang dan juga satwa. Semua sepakat bahwa ini adalah yang terparah,” ujar Menteri Heather Wheeler.
Menurut Wheeler, Inggris siap membantu Australia kapanpun diminta, baik dalam hal logistik maupun lainnya.
“Sejauh ini kami masih menanti respon pihak Australia ingin dibantu di bidang apa,” imbuh Menteri Wheeler.
Menteri Wheeler memandang, kebakaran hutan di Australia tidak terlepas dari perubahan iklim. Semua sepakat bahwa hal tersebut telah memicu cuaca ekstrem di beberapa negara, termasuk Australia. Krisis kebakaran hutan di Australia musim ini diasosiasikan dengan kekeringan ekstrem dan juga temperatur yang memecahkan rekor negara tersebut.
“Inggris telah menggelontarkan banyak dana terkait perubahan iklim. Inggris sepakat bahwa semua negara dunia harus bersama-sama menghadapi masalah ini,” tandasnya.
Hingga kini, Australia terus berjuang menghadapi krisis kebakaran hutan yang mulai terjadi sejak tahun lalu.
Dalam musim kebakaran hutan di Australia periode 2019-2020, total luas lahan yang terbakar diestimasi telah mencapai 16 juta hektare.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison sebelumnya mengungkapkan penyesalan atas respons dirinya terhadap krisis kebakaran hutan di negaranya. Ia pun menjanjikan adanya penyelidikan mendalam mengenai respons Pemerintah Australia dalam mengatasi krisis kebakaran hutan.
Flora dan fauna unik Australia terkena dampak buruk kebakaran hutan. Diestimasi sekitar satu miliar hewan di Australia tewas dalam krisis kebakaran hutan kali ini.
Menteri Lingkungan Hidup Australia Sussan Ley mengingatkan bahwa di beberapa area, satwa Koala mungkin harus dikategorikan sebagai hewan terancam punah. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post