ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia, berhasil mengembangkan polipropilena (PP) baru yang didesain agar memenuhi standar medis terketat untuk alat suntik.
Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia dan hampir semua negara di seluruh dunia. Pandemi bahkan menimbulkan beban besar pada sistem layanan kesehatan nasional dan rantai pasok produk medis. Kondisi ini harus diatasi dengan langkah-langkah luar biasa sehingga pesatnya permintaan atas produk-produk seperti alat suntik medis dapat terkendali.
Chandra Asri menggelar sebuah webinar pada akhir 2020 yang berjudul “Aplikasi PP yang Bersifat Kaku di Indonesia”. Acara ini diikuti ratusan peserta yang sebagian besar berasal dari perusahaan pengolah plastik dan pemilik merek.
Chandra Asri juga menyurvei peserta webinar tentang tiga kebutuhan atau standar terpenting pada resin PP yang tahan panas, bening, dan acak.
Menurut mayoritas responden, tiga target utama dari resin jenis ini adalah tingkat kebeningan yang baik, tampilan bersih (tidak menguning), serta produktivitas yang lebih besar bagi pengolah produk plastik.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Chandra Asri berkolaborasi dengan pihak yang telah lama menjadi vendornya, Milliken & Company. Bahan aditif polimer dari Milliken & Company dapat meningkatkan dan melengkapi performa resin seperti polipropilena.
Resin untuk alat suntik harus memiliki aliran yang lebih lancar. Dengan memakai bahan aditif Millad NX8000 buatan Milliken, kedua mitra berhasil mengembangkan Trilene RI20HC02—kopolimer PP acak yang bening dan memiliki MFR lebih tinggi, yakni 20 g/10 menit.
Dengan demikian, Chandra Asri mulai memproduksi dan memasok resin tersebut untuk segmen pasar yang sangat penting ini pada Triwulan-I 2021.
Di Indonesia, segmen pasar ini diperkirakan membutuhkan satu miliar alat suntik.
“Karena memiliki melt flow yang lebih tinggi dan dapat diproses dengan suhu yang lebih rendah, material ini meningkatkan produktivitas pengolah produk plastik sekaligus menghemat penggunaan energi,” ujar Supriyanto Andreas, General Manager, Technical Service and Product Development, Chandra Asri melalui siaran pers, Kamis (21/10/2021).
Trilene RI20HC02 juga menawarkan daya tahan terhadap gamma irradiation sekaligus memenuhi standar daya serap UV menurut Japan Pharmacopeia edisi ke-18 untuk kontainer polipropilena dengan injeksi zat cair.
Zach Adams, Global Product Line Manager, Millad NX 8000, menjelaskan, formulasi PP baru ini menghasilkan resin dengan tingkat kebeningan terbaik yang menjamin akurasi pemberian dosis suntikan.
“Selain itu, berkat penghematan energi yang tercatat ketika menggunakan resin bening Millad NX 8000, pihak produsen dapat menampilkan label ramah lingkungan UL pada kemasan produk,” jelasnya.
Validasi tentang Klaim Manfaat Lingkungan Hidup ini juga menjadi keunggulan produk di pasaran, yakni menunjukkan verifikasi dari pihak ketiga yang mengakui aspek keberlanjutan sesuai dengan klaim produk.
“Di Chandra Asri, kami mengandalkan inovasi yang mendukung masyarakat Indonesia dan industri secara umum di tengah masa yang penuh tantangan ini,” kata Hendra Gunawan, General Manager, Polymer Sales, Chandra Asri.
“Selain digunakan untuk alat suntik medis, Trilene RI20HC02 juga dapat dipakai untuk kontainer makanan transparan,” menghadirkan performa unggulan serupa pada aplikasi berbeda.
Sebagai referensi, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk adalah perusahaan petrokimia terintegrasi yang terbesar di Indonesia yang memproduksi Olefins dan Polyolefins. Dengan rekam jejak lebih dari 29 tahun dan mempekerjakan lebih dari 2.000 staf yang berdedikasi, perusahaan ini menggabungkan teknologi canggih dan fasilitas pendukung yang berlokasi strategis di pusat petrokimia negara, yakni di Cilegon dan Serang.
Sebagai Mitra Pertumbuhan, Chandra Asri berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja bernilai tinggi, memperluas rantai nilai petrokimia domestik, dan melayani kebutuhan pasar Indonesia yang dinamis dan terus berkembang. (Ads)
Discussion about this post