ASIATODAY.ID, MEDAN – Aliran investasi global atau asing di Provinsi Sumatera Utara cukup progresif. Pasalnya, sepanjang tahun 2019, ada empat negara yang cukup masif berinvestasi di daerah itu yakni Singapura, Korea Selatan, Hongkong, Malaysia dan Belanda.
Sepanjang tahun 2019, total realisasi penanaman modal asing (PMA) di Sumut mencapai Rp5,69 triliun.
Nilai investasi terbesar dipimpin oleh investor asal Singapura yang mencapai Rp2,79 triliun atau 48,97 persen terhadap jumlah investasi PMA di Sumut. Posisi selanjutnya ditempati oleh investor asal Korea Selatan sebesar Rp521,46 miliar, Hongkong Rp478,33 milir, Malaysia Rp303,08 miliar, dan Belanda Rp297,49 miliar.
“Investor asing paling banyak menyasar sektor jasa lainnya sebesar Rp1,40 triliun, diikuti sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp1,14 triliun. Sementara itu, investasi asing di sektor lainnya tercatat masih di bawah Rp1 triliun,” ujar Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP Sumut Mimi R Rangkuti, melalui keterangan tertulisnya Sabtu (7/3/2020).
Sebenarnya realisasi investasi asing masih bisa bertambah pada tahun 2019, namun banyak rencana investasi asing di sektor kelistrikan tertunda seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
“Investor pembangkit listrik mikro hidro ini ada dari Singapura, China, dan lainnya. Nilai investasi rata-rata sekitar Rp200-Rp300 miliar,” jelas Mimi.
Berdasarkan lokasi, Kota Medan masih menjadi tujuan utama investasi asing hingga 38,77 persen terhadap jumlah investasi PMA di Sumut pada tahun 2019. Daerah berikutnya yang banyak dilirik seperti Kabupaten Batubara, Madina, Deli Serdang, dan Tobasa. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post