ASIATODAY.ID, JAKARTA – Investasi disektor industri hulu minyak dan gas (Migas) di Indonesia diproyeksi cerah dan makin bergairah tahun ini karena trennya positif.
Gejolak yang terjadi di dunia justru menjadi pertanda bisnis hulu migas bertumbuh.
Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Indonesia, Dwi Soetjipto, secara global investasi di bisnis hulu migas mulai menunjukkan pertumbuhan sejak adanya pandemi Covid-19.
“Dengan adanya konflik di beberapa area, Rusia-Ukraina, kemudian harga menjadi tinggi, terjadi inflasi tinggi,” katanya saat konferensi pers “Capaian Kinerja SKK Migas Tahun 2022 dan Target Tahun 2023” di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Dari sisi investasi, terjadi peningkatan sebesar 6,5 persen, namun 5 persen dari peningkatan tersebut tersedot untuk biaya inflasi.
“Tingkat rasio reinvestasi meningkat 24 persen ke 28 persen. Rasio ini bagaimana investor menerima dana kemudian diinvestasikan lagi. Harga minyak diperkirakan tinggi jadi mereka invest lagi,” jelasnya.
Meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19 serta ketidakpastian geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada melambatnya perekonomian dunia, realisasi investasi hulu migas di tahun 2022 tercatat tertinggi dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir sejak 2016.
Realisasi investasi hulu migas 2022 mencapai US$12,3 miliar atau setara Rp182 triliun, lebih tinggi dibandingkan investasi di tahun 2021 yang sebesar US$10,9 miliar atau sebesar 113% dari target.
Capaian Investasi 2022 juga telah melampaui investasi hulu migas sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019 yang tercatat sebesar US$11,7 miliar.
“Kinerja investasi hulu migas nasional di tahun 2022 yang naik 13 persen dibandingkan tahun lalu juga tercatat lebih baik dibandingkan rata-rata kenaikan investasi global yang hanya naik sebesar 5 persen,” imbuhnya.
Menurut Dwi, realisasi investasi hulu migas tahun 2022 yang merupakan tertinggi dalam 7 tahun terakhir sejak 2016 menunjukkan upaya dalam meningkatkan iklim investasi sektor hulu migas telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan daya saing yang signifikan.
“Hal ini tentu tidak bisa lepas dari dukungan yang diberikan oleh Pemerintah, baik dalam bentuk insentif maupun kemudahan-kemudahan lainnya. Kami juga lebih aktif melakukan jemput bola, melakukan promosi dan tidak menunggu investor datang,” ungkap Dwi Soetjipto.
Dwi menambahkan, keberhasilan dalam meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional yang ditandai dengan meningkatnya investasi adalah salah satu pencapaian positif dari transformasi SKK Migas yang telah dimulai sejak tahun 2019.
“Pencapaian investasi hulu migas nasional di tahun 2022 yang meningkat menunjukkan bahwa ada kepercayaan terhadap industri hulu migas nasional, bahwa industri ini akan terus berkelanjutan. Untuk tahun 2023, target investasi hulu migas sebesar US$15,5 miliar atau meningkat 26% dibandingkan realisasi investasi 2022 lebih tinggi dibandingkan peningkatan investasi global yang sebesar 6,5%”, jelas Dwi. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post