ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global wabah coronavirus (Covid-19) diklaim tidak berdampak signifikan terhadap investasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Menurut Direktur Aneka Energi Ditjen Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris, proyek pembangunan pembangkit EBT di Indonesia tetap berjalan.
“Investasi EBT di Indonesia bersifat jangka panjang. Dengan adanya virus corona saat ini, tak berdampak signifikan pada keberlangsungan proyek pembangkit EBT,” terang Harris dalam keterangan tertulis Minggu (29/3/2020).
Harris mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan adanya kendala di lapangan.
“Efek Covid-19 ini kelihatannya bersifat jangka pendek, sementara investasi EBT bersifat jangka panjang, sehingga kita tidak terlalu khawatir,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya akan terus memantau progres setiap proyek EBT dan rencana investasi, sehingga tidak ada yang berubah dari target semula.
“Seluruh proses dalam monitoring kami termasuk potensi adanya hambatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Prijandaru Effendi mengungkapkan hingga saat ini, pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi masih berjalan dengan baik.
“Kami juga berupaya melakukan langkah preventif terhadap virus corona secara ketat, ” ujarnya.
Sedangkan Ketua Asosiasi Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (APPLTA) Riza Husni mengungkapkan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air tetap berjalan.
Sebagai referensi, hingga kini potensi EBT yang baru tergarap baru sebesar 2,3 persen atau 10,1 GigaWatt (GW) dari total potensi sebanyak 439 GW.
Porsi EBT dalam bauran energi primer untuk pembangkit listrik baru mencapai 12,36 persen. Pemerintah menargetkan target bauran EBT dalam energi primer pada 2025 mencapai 23 persen. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post