ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arifin Tasrif menyaksikan penandatanganan Kontrak Kerja Sama, antara SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk Wilayah Kerja Akia, Beluga dan Wilayah Kerja Bengara I, Kamis (21/9/2023).
Kontrak Bagi Hasil untuk ketiga WK Eksplorasi berjangka waktu 30 tahun, dan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama telah menyelesaikan kewajiban finansial yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku sebelum penandatanganan Kontrak Kerja Sama.
Total investasi komitmen pasti dari penandatanganan ini senilai US$22.200.000 dengan bonus tandatangan sebesar US$650.000.

Arifin, menyampaikan bahwa Pemerintah berharap agar para Kontraktor Kerja Sama dapat menjaga komitmen eksplorasinya sehingga dapat berperan aktif dalam meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi serta memenuhi kebutuhan energi nasional di masa mendatang.
“Untuk memenuhi kebutuhan migas, Indonesia saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas dengan mengingat Indonesia masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 diantaranya masih belum dieksplorasi,” ujar Arifin, saat berbicara dalam penandatanganan kerja sama itu yang bertepatan dengan acara pembukaan IOG ke-4 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua Bali,.
Selain itu, Arifin juga menyampaikan bahwa mulai tahun ini, Pemerintah Indonesia menggalakkan penambahan wilayah kerja migas baru setiap tahunnya.
“Investor dapat berpartisipasi melalui proses penawaran wilayah kerja yang dilakukan pemerintah atau bernegosiasi langsung dengan pemerintah,” imbuhnya.
Untuk memfasilitasi hal ini, putaran ketiga penawaran Wilayah Kerja Migas juga akan diumumkan untuk menjangkau lebih banyak investasi pada sumber daya yang ditemukan dan peluang baru di bidang terbuka dan beberapa bidang minat yang ditargetkan.
Potensi Blok Migas Akia, Beluga, dan Bengara
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian ESDM Tutuka Ariadji memaparkan ketiga WK tersebut mempunyai potensi yang cukup besar. Jika dijumlahkan, potensi untuk minyak saja mencapai 2,36 miliar barel oil (Billion Barrel Oil/BBO).
Kemudian untuk gas-nya yakni mencapai 9,05 triliun kaki kubik (triliun cubic feet/TCF) dan tambahan 90 juta barel oil equivalent (MMBOE) minyak dan gas.
Berikut rincian potensi dan area dari ketiga WK tersebut.
- WK Akia berlokasi di Lepas Pantai Kalimantan Utara merupakan WK Eksplorasi dengan perkiraan sumber daya sebesar 2 billion barel oil minyak dan 9 triliun cubic feet (TCF) gas. Lokasi WK Akia ini berdekatan dengan beberapa WK yang sudah terbukti potensi hidrokarbonnya seperti Tarakan, Bunyu dan Nunukan dengan luasan 8.394,05 Km2. Adapun minimum komitmen pasti untuk WK ini yaitu studi G&G, akuisisi dan processing seismik 3D seluas 750 km2.
- WK Beluga yang berlokasi di Lepas Pantai Natuna Barat merupakan WK Eksplorasi dengan perkiraan sumber daya sebesar 360 juta barel oil (MMBO) minyak dan 50 billion cubic feet (BCF) gas. Lokasi WK Beluga ini dekat dengan South Natuna Sea Block B, Duyung, Natuna Sea Block A, Udang dan Kakap, di mana WK-WK migas tersebut sudah terbukti potensi hidrokarbonnya. Minimum komitmen pasti untuk WK ini yaitu studi G&G dan pengeboran satu sumur eksplorasi.
- WK Bengara I berlokasi di Dataran Kalimantan Utara, merupakan WK Eksplorasi dengan perkiraan sumber daya sebesar 90 juta barel oil equivalent (MMBOE) minyak dan gas. Lokasinya juga berdekatan dengan WK yang potensi hidrokarbonnya sudah terbukti seperti WK Simenggaris dengan produksi berupa gas bumi. Minimum komitmen pasti untuk WK ini yaitu studi G&G dan pengeboran satu sumur eksplorasi. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post