ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akan membangun 13 juta jaringan charger kendaraan listrik di negeri itu. Terobosan ini akan mendorong masyarakat AS beralih menggunakan kendaraan listrik sekaligus menjadi angin segar bagi General Motors (GM) dan Ford untuk bersaing dengan Tesla.
Melalui rapat senat, pemerintahan Biden sudah memastikan akan menggelontorkan dana USD1,2 triliun untuk proyek infrastruktur, termasuk di dalamnya USD7,5 miliar untuk infrastruktur kendaraan listrik. Setiap RUU harus disahkan oleh kedua majelis Kongres, yang dikontrol secara sempit oleh Demokrat.
“Konsumen perlu mendapatkan infrastruktur yang lebih baik untuk membeli EV dan mungkin baik untuk General Motors dan Ford, serta Stellantis,” ujar Analis Otomotif di NORD/LB, Frank Schwope.
Sebelumnya, Biden menyebutkan mencari dana USD15 miliar untuk membangun 500 ribu stasiun pengisian listrik umum (SPLU). Sebuah laporan, perusahaan konsultan McKinsey memperkirakan Amerika Serikat membutuhkan sekitar USD11 miliar investasi untuk membangun 13 juta charger yang dibutuhkan negara.
“Undang-undang yang efektif harus mencakup investasi dalam infrastruktur pengisian daya, terutama di daerah perkotaan dan di sepanjang koridor jalan raya, yang akan membantu memberikan kepercayaan lebih kepada konsumen untuk membeli listrik,” kata GM dalam sebuah pernyataan.
Ford mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mendorong untuk melihat kemajuan bipartisan pada investasi infrastruktur yang terlambat. “Kami berharap produk akhir akan memungkinkan dan mempercepat peralihan itu ke kendaraan tanpa emisi,” kata Ford.
Jaringan supercharging milik Tesla yang cepat telah memberikan keunggulan kompetitif. Sementara itu, pembuat mobil lain telah membentuk aliansi atau berinvestasi dalam perusahaan rintisan untuk jaringan saat mereka mendorong pendatang baru kendaraan listrik ke pasar. Penjualan kendaraan listrik hanya mencapai 2 persen dari total penjualan mobil di Amerika Serikat pada 2020.
Ada dua jenis SPLU publik, yaitu pengisi daya Level 2 yang lebih lambat yang membutuhkan waktu pengisian sekitar satu jam untuk jarak 16 km hingga 32 km, dan pengisi daya DC Fast yang dapat menambah jangkauan 60 hingga 80 mil dalam 20 menit pengisian daya. (ATN)
Discussion about this post