ASIATODAY.ID, JAKARTA – Investor Jepang, Tepco Renewable Power Inc, resmi mengakuisisi 25% saham PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN) senilai saham Rp394,12 miliar.
Melalui kesepakatan akuisisi tersebut, Tepco resmi menggandeng KEEN sebagai afiliasi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.
Akuisisi saham KEEN merupakan langkah strategis dan terobosan besar bagi Tepco.
“Langkah ini menandai investasi pertama Tepco Renewable Power Inc. di perusahaan energi baru terbarukan di luar Jepang,” kata Presiden Direktur Tepco, Fubasami Seiichi melalui siaran pers KEEN, Rabu (16/2/2022).
Setelah akuisisi, komposisi pemegang saham KEEN kini menjadi Tepco RP 25%, PT Paramata Indah Lestari (PIL) selaku pendiri 30,3%, serta pemegang saham lain (termasuk publik) sebesar 44,7%.
Sebelum akuisisi, porsi PT PIL 30,3% dan pemegang saham lain, termasuk publik, sebesar 69,7%.
Wakil Presdir KEEN Wilson Maknawi mengatakan bahwa kehadiran Tepco menjadi jawaban atas upaya manajemen dalam 2—3 tahun terakhir dalam rangka mengembangkan bisnis perseroan.
“Tepco dipilih menjadi investor strategis karena punya kesamaan visi dengan KEEN dalam mengembangkan energi hijau sekaligus memberi nilai tambah bagi pemegang saham perseroan,” ujarnya.
Pada sisi lain, terobosan Tepco juga didasari keyakinan bahwa KEEN menjadi mitra yang tepat untuk pengembangan potensi energi baru terbarukan di Indonesia.
Bagi Tepco, KEEN sudah terbukti sebagai perusahaan energi baru terbarukan yang fokus pada pembangkit listrik tenaga air. Hal ini dibuktikan dengan pengembangan tiga anak perusahaan pembangkit listrik tenaga air.
Melalui kehadiran investor strategis, akan memantapkan langkah KEEN yang dalam jangka pendek akan membangun pembangkit listrik tenaga air baru dengan total kapasitas 200 MW.
“Dalam jangka menengah, KEEN berencana mengembangkan proyek-proyek baru di bidang energi baru terbarukan dengan target kapasitas sekitar 500 MW,” tutur Wilson.
Tepco menjadi mitra sangat strategis bagi KEEN karena terbukti sangat berpengalaman di bisnis energi baru terbarukan.
Salah satu unit bisnis Tepco yang prestisus seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air Kannagawa, terletak di Gunma Prefecture, Jepang.
Tepco juga berkomitmen, selain menghadirkan pemahaman baru di bidang energi baru terbarukan, juga teknologi baru di bidang operasi maupun pemeliharaan.
Fubasami menuturkan bahwa Tepco telah berkembang selama bertahun-tahun melalui bisnis PLTA di Jepang.
Karena itu kata dia, perseroan akan berkontribusi pada pengoperasian PLTA yang dioperasikan oleh anak perusahaan KEEN.
“Tepco sedang mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian proyek energi baru dan terbarukan di Indonesia,” katanya.
Wilson mengatakan bahwa kehadiran Tepco diharapkan juga berdampak strategis pada kinerja perseroan.
Tahun ini, KEEN menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar USD21,5 juta dan laba bersih sebesar USD8,1 juta.
“Target pendapatan dan laba tahun 2022 termasuk estimasi konservatif karena belum memperhitungkan pendapatan lainnya yang akan dicapai selama tahun 2022. Pendapatan dimaksud seperti tambahan dari proyek PLTM (minihidro) 10 MW, akuisisi proyek biomassa 5 MW, dan proyek solar PV (photovoltaic) 1,3 MW,” kata Direktur Keuangan KEEN Giat Widjaja.
Sementara itu, selama 2021 perseroan diprediksi bisa meraih pendapatan hingga USD37,5 juta dan laba tahun berjalan sebesar USD5,1 juta.
Sampai dengan kuartal III/2021, pendapatan KEEN tercatat USD26,6 juta dan laba bersih USD3,1 juta. (ATN)
Discussion about this post