ASIATODAY.ID, TEHERAN – Negeri Iran bergolak menyusul adanya gelombang aksi protes terhadap pemerintah.
Seorang asisten polisi dan beberapa demonstran telah tewas selama protes anti-pemerintah di Iran, menurut pejabat dan media pemerintah. Sementara video setempat menunjukkan orang-orang membalik mobil polisi dan menyerang petugas.
Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi anti huru hara meluas ke lebih dari selusin kota kemarin saat kerusuhan memasuki hari keenam.
“Empat petugas polisi terluka dan setidaknya delapan orang diyakini telah tewas sejauh ini,” demikian laporan media setempat, seperti dikutip Irish Independent, Kamis (22/9/2022).
Video di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa menyerang kendaraan polisi dan petugas terisolasi di sekitarnya, yang mencoba melawan mereka.
Dalam satu adegan, sebuah mobil polisi terbalik dengan sorak-sorai parau dari kerumunan, sementara di lain, pengunjuk rasa tampak menyerang sekelompok polisi anti huru hara.
Slogan “matilah diktator” dan “kami tidak ingin aturan para mullah” dapat didengar di beberapa video, karena target protes melampaui aturan jilbab wajib yang memicu mereka.
Dalam satu klip video, pengunjuk rasa tampak mengepung dan mengalahkan seorang petugas polisi yang mengacungkan Taser atau pistol kejut.
Protes terjadi di kota-kota suci Qum dan Masshad, basis kekuatan rezim Islam yang berkuasa.
Kerusuhan bermula pada Jumat pekan lalu atas tewasnya Mahsa Amini, yang ditangkap polisi moral karena diduga memakai hijab secara tidak wajar.
Aktivis mengatakan dia dipukuli, menderita pukulan fatal di kepala – klaim yang dibantah oleh pejabat investigasi.
Video yang diunggah ke media sosial sehari sebelumnya menunjukkan wanita membakar jilbab mereka dan memotong rambut mereka.
Analis mengatakan, sulit untuk memprediksi ke mana arah protes, tetapi preseden menunjukkan bahwa tindakan keras mungkin akan menyusul.
Sementara itu, Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi, memberikan pidato lain kemarin, menyusul laporan bahwa dia sakit parah, tidak terlihat di depan umum selama berminggu-minggu.
Berbicara kepada sekelompok komandan militer, dia tidak menyebutkan yang sedang berlangsung protes.(ATN)
Discussion about this post