ASIATODAY.ID, TEHERAN – Iran sukses melakukan uji coba rudal dalam latihan angkatan laut di Teluk Oman dan wilayah utara Samudera Hindia. Rudal dikabarkan menghancurkan target pada jarak 280 kilometer.
Kantor berita IRNA melaporkan, jangkauan rudal dapat diperpanjang tetapi tidak memberikan rincian. Dalam uji coba tersebut, dua jenis rudal ditembakkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut dan menyiarkan gambar proyektil yang diluncurkan dari truk dan kapal, yang menabrak sasaran ringan di laut.
Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Hossein Khanzadi, mengatakan bahwa rudal jelajah c-class ‘homing’ memiliki hulu ledak baru yang dapat mengenai sasaran dengan akurasi tinggi pada jarak dekat.
Dia mengatakan rudal mampu melawan ‘segala jenis perang elektronik.’
“Poin penting tentang rudal ini adalah bahwa ini sepenuhnya dilengkapi dengan homing,” kata Khanzadi, melansir IRNA, Jumat (19/6/2020).
Homing adalah sistem panduan rudal di mana rudal memiliki semua peralatan elektronik yang diperlukan untuk melacak dan mengenai target.
“Itu berarti mereka adalah tipe rudal yang langsung menembak dan tanpa meninggalkan jejak. Kami menembakkan rudal dan data ada di rudal itu sendiri, ia memiliki berbagai sistem navigasi,” tambah Khanzadi.
Laporan itu adalah yang pertama dari latihan sejak Mei, ketika sebuah rudal ditembakkan selama latihan pelatihan Iran keliru mengenai kapal Angkatan Laut Iran bukannya target yang dimaksudkan di perairan dekat Selat Hormuz. Insiden itu menewaskan 19 pelaut dan melukai 15 lainnya.
Latihan juga terjadi setelah pertemuan laut yang tegang antara pasukan Iran dan AS di Teluk Arab terdekat. Pada April, AS menuduh Iran melakukan manuver ‘berbahaya dan melecehkan’ di dekat kapal perang Amerika di Teluk Arab utara. Iran juga dicurigai menyita tanker minyak berbendera Hong Kong sebelum itu.
Iran secara teratur mengadakan latihan di Teluk Oman, yang dekat dengan Selat Hormuz, mulut sempit Teluk Arab yang dilalui oleh 20 persen perdagangan minyak dunia.
AS telah secara aktif berkampanye untuk mempertahankan embargo senjata PBB di Iran yang akan berakhir pada November.
Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia dua tahun lalu. Dia meluncurkan kampanye tekanan maksimum terhadap Iran yang telah mendorong para musuh bebuyutan ke ambang konflik. (ATN)
Discussion about this post