ASIATODAY.ID, JAKARTA – Korp Pengawal Revolusi Iran melaporkan telah menangkap sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan (Korsel), MT Hankuk Chemi di Teluk Persia pada Senin (4/1/2020).
Penangkapan ini dilakukan di tengah ketegangan antara Iran dan Korea Selatan atas insiden pembekuan aset Teheran di bank-bank Seoul karena sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) .
Kantor berita Fars melaporkan kapal tanker itu disita karena dianggap ‘mencemari teluk dengan bahan kimia’.
Kantor berita semi-resmi Tasnim mempublikasikan foto-foto yang menunjukkan kapal tanker Hankuk Chemi yang disebut membawa 7.200 ton etanol.
“Sebuah kapal Korea disita di perairan selat Hormuz dekat Teluk Persia oleh angkatan laut Korps Pengawal Revolusi dan dipindahkan ke pelabuhan negara kami,” kata Korps Pengawal Revolusi Iran tanpa menyebut nama kapal tersebut.
“Kapal tanker ini berbendera Korea Selatan dan disita karena polusi minyak dan bahaya lingkungan,” tambahnya seperti dilansir AFP.
Saat ini kapal tersebut ditahan di kota pelabuhan Bandar Abbas, Iran. Sejumlah media Iran, termasuk TV pemerintah melaporkan bahwa angkatan laut pengawal menangkap kapal tersebut karena mencemari Teluk dengan bahan kimia.
“Menurut laporan awal oleh pejabat lokal, itu murni masalah teknis dan kapal dibawa ke pantai karena mencemari laut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh seperti dikutip televisi pemerintah oleh www.sheppnews.com.au, Selasa (5/1/2021).
Sementara itu, mengutip Reuters, awak kapal berkewarganegaraan Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar ditahan dalam penangkapan tersebut. Tidak disebutkan berapa jumlah awak kapal yang ditahan.
Minta Dibebaskan
Sementara itu, Seoul telah mengonfirmasi penyitaan kapal tanker kimia berbendera Korea Selatan itu oleh otoritas Iran dan menuntut pembebasannya segera.
Menurut kementerian luar negeri Korea Selatan, kapal itu memiliki 20 anggota awak.
Departemen Luar Negeri AS meminta agar Iran segera melepaskan kapal tanker itu.
“Rezim terus mengancam hak navigasi dan kebebasan di Teluk Persia sebagai bagian dari upaya nyata untuk memeras masyarakat internasional agar mengurangi tekanan sanksi,” kata seorang perwakilan Departemen Luar Negeri.
Armada Kelima Angkatan Laut AS yang bermarkas di Bahrain mengetahui insiden itu dan sedang memantau situasinya, kata juru bicara Rebecca Rebarich.
Perusahaan Inggris Ambrey mengatakan jika kapal MT Hankuk Chemi merupakan milik DM Shipping Co yang berangkat dari Jubail, Arab Saudi. Kapal tersebut sempat terlacak memasuki selat Hormuz yang merupakan perairan teritorial Iran menuju Bandar Abbas.
Penangkapan terhadap kapal tanker terjadi jelang kunjungan wakil menteri luar negeri Korsel ke Teheran. Kemenlu Iran mengatakan kunjungan tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang untuk membahas permintaan Iran agar Seoul mengeluarkan dana sebesar USD7 miliar yang dibekukan atas sanksi AS.
Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada 2018 lalu setelah Presiden Donald Trump keluar dari kesepakatan program nuklir Iran. Teheran menyebut sanksi Washington sebagai perang ekonomi. (ATN)
Discussion about this post