ASIATODAY.ID, DETROIT – Pemerintah Jepang menegaskan akan mendukung penuh proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kalimantan Utara yang dilakukan melalui Kerjasama oleh PT. Kayan Hydro Plant dan Sumitomo Corporation.
“Kami berharap proyek tersebut dapat mendukung Asian Zero Emission Community (AZEC)” ujar Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto di sela-sela pertemuan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Ministerial Meeting di Detroit pada hari Jumat (26/5/2023).
Menko Airlangga mengapresiasi kerjasama yang telah terwujud dan berharap implementasi PLTA Kayan dapat dilakukan dengan segera.
Sebelumnya pada Oktober 2022, Menko Airlangga Hartarto juga hadir dan menyaksikan penandatanganan Peluncuran Kerjasama antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation pada Proyek Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade.
Proyek ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan menjadi proyek nyata Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan program kendaraan listrik Indonesia yang merupakan bagian dari kebijakan transisi energi nasional.
“Diharapkan perusahaan-perusahaan Jepang dapat berpartisipasi dalam program transisi energi Indonesia”, ungkap Menko Airlangga.
Selain pada AZEC, Keterlibatan Jepang dalam upaya transisi energi Indonesia selama ini dapat terlihat pada program Just Energy Transition Partnership (JETP). Diharapkan kemitraan Indonesia – Jepang saat ini dan yang dapat terwujud di masa mendatang dapat mendukung percepatan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060 sekaligus memacu pemulihan ekonomi kedua negara.
Kedua Menteri juga mendiskusikan IPEF dan perannya di masa depan dalam mendukung perdagangan yang lebih terbuka dan komprehensif. Pada proses perundingan IPEF, negara-negara anggota IPEF saat ini tengah menyelesaikan salah satu pilar dalam IPEF yakni Pillar II Supply Chains.
Pillar tersebut tersebut diharapkan dapat membantu diversifikasi ketersediaan bahan baku dalam critical sectors serta memperkuat koordinasi dalam rantai pasok. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post