ASIATODAY.ID, BOGOR – Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji meninjau Sentul International Circuit untuk menjajaki kerjasama investasi business to business antara manajemen Sentul International Circuit dengan berbagai perusahaan otomotif dan manufaktur asal Jepang.
Kerja sama itu juga sekaligus pengembangan Sister Circuit antara Sentul International Circuit dengan Suzuka International Circuit, Japan.
Kunjungan Dubes Jepang ini disambut oleh Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama komisaris dan direksi Sentul International Circuit Tinton Soeprapto, Ananda Mikola, Darma Mangkuluhur Hutomo dan Didi Hardianto.
Target awal agar Sentul International Circuit mendapatkan sertifikasi Grade Two dari dari Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) dan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), sehingga bisa menyelenggarakan berbagai kegiatan balap dari level regional, nasional, hingga internasional.
Misalnya, kejuaraan balap dunia bergengsi seperti World Endurance Championship, World Touring Car Championship, hingga GP3 Series.
“Kemudian ditingkatkan kembali agar bisa mendapatkan Grade One, baik dari FIA dan FIM, sehingga bisa menyelenggarakan F1 dan MotoGP. Dengan demikian Indonesia bisa memiliki tiga sirkuit Internasional yang hebat, Sentul di Jawa Barat, Mandalika di Lombok NTB dan Bintan, Kepri. Khusus untuk MotoGP, bisa diselenggarakan di Indonesia sebanyak dua kali. Misalnya pada awal tahun di Mandalika, dan pada akhir tahun di Sentul,” ujar Bamsoet usai mengajak Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji meninjau Sentul International Circuit, di Bogor, Rabu (5/4/2023).
Turut hadir antara lain, Direktur Utama Sentul International Circuit Didi Hardianto, Direktur Niaga Sentul International Circuit Lola Moenek, Presiden Direktur PT Toyota Customizing and Development Asia Pacific Indonesia (TCD Asia Pacific Indonesia) Toshiro Obara, Hubungan Antar Lembaga IMI Pusat Andrys Ronaldi dan Agus Hadsoe, serta Komunikasi dan Media IMI Pusat Dwi Nugroho dan Hasby Zamri.
Bambang menjelaskan, Sentul International Circuit telah memiliki ikatan emosional dan kebatinan dengan berbagai perusahaan otomotif asal Jepang. Berbagai event kejuaraan balap nasional yang diselenggarakan di Sentul International Circuit, sebagian besarnya dimenangi oleh kendaraan pabrikan Jepang seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, serta Mazda.
Sentul International Circuit juga telah beberapa kali menjadi lokasi test product dari berbagai perusahaan otomotif asal Jepang.
Dengan berinvestasi dalam pengembangan Sentul International Circuit, berbagai perusahaan otomotif dan manufaktur asal Jepang dengan manajemen Sentul International Circuit telah mengimplementasikan sport automotive diplomatic yang merupakan terobosan baru dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesia – Jepang.
“Melalui kerjasama ini, berbagai perusahaan otomotif dan manufaktur asal Jepang bisa menghadirkan Toyota Tribune, Honda Lounge, maupun Daihatsu Corner di dalam kawasan Sentul International Circuit. Selain juga bisa memanfaatkan kawasan Sentul International Circuit untuk berbagai kegiatan otomotif yang dibutuhkan oleh pabrikan. Seperti test drive, test product, test quality, test speed, hingga gathering, dan berbagai kegiatan otomotif lainnya,” jelas Bamsoet.
Bamsoet melanjutkan, kawasan Sentul International Circuit memiliki luas lahan mencapai 75 hektar. Potensi pengembangan bisnisnya sangat luar biasa. Selain digunakan untuk event balap yang mendatangkan turis, di kawasan Sentul International Circuit yang sejuk ini juga bisa dikembangkan untuk berbagai kegiatan komersial dan entertainment.
Terlebih lokasinya sangat strategis dan mudah diakses, hanya sekitar 45 menit dari pusat kota Jakarta maupun dari Bandara Halim Perdanakusuma, serta satu jam dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
“Berada di kawasan Jabodetabek dengan jumlah penduduk hampir 30 juta jiwa dan sebagian besar berasal dari kalangan menengah dan atas, menjadikan potensi market yang sangat besar bagi Sentul International Circuit. Kejuaraan balap internasional seperti World Enduro Championship hingga MotoGP dan F1, maupun berbagai komersial dan entertainment bisnis yang disediakan di kawasan Sentul International Circuit pasti akan laris manis dikunjungi konsumen. Investor tidak akan rugi berinvestasi dalam pengembangan Sentul International Circuit,” terang Bamsoet.
Diresmikan pada tahun 1993 oleh Presiden Soeharto, Sentul International Circuit termasuk yang tertua di kawasan Asia Tenggara dan Asia. Sepang International Circuit di Malaysia saja diresmikan pada 1999, Marina Bay Street Circuit di Singapura diresmikan pada tahun 2008, serta Chang International Circuit di Thailand dibuka tahun 2014.
Tidak heran jika berbagai pengelola sirkuit di kawasan Asia Tenggara dan bahkan Asia telah banyak belajar dari pengelola Sentul International Circuit dalam hal mengelola sirkuit sekaligus menyelenggarakan balapan.
Selain telah masuk dalam Association Internationale des Circuits Permanents/AICP (Asosiasi Sirkuit Permanen Dunia), Sentul International Circuit juga telah mendapatkan berbagai prestasi membanggakan. Salah satunya mendapatkan The Best Organizer of the Grand Racing Event dalam ajang The Promoter Recognition Award 2008.
“Pengelola Sentul International Circuit juga memiliki segudang pengalaman dalam menyelenggarakan berbagai balapan internasional. Antara lain World Superbike pada tahun 1994,1995,1996, dan 1997, MotoGP pada tahun 1996 dan 1997, A1 Grand Prix pada 2005-2006 dan 2006-2007, serta Asia Talent Cup pada 2014. Karenanya, melalui kerjasama dengan perusahaan otomotif dan manufaktur asal Jepang dengan dukungan dari Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji, kita berharap kejayaan Sentul International Circuit bisa dilahirkan kembali. Sehingga bisa semakin menguatkan posisi Indonesia sebagai rumah bagi berbagai kejuaraan olahraga balap dunia,” pungkas Bamsoet. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post