ASIATODAY.ID, SAMARINDA – Jepang mulai menjajaki peluang investasi di Ibu Kota Negara Baru Indonesia.
Dalam rangka itu, Konsulat Jepang di Surabaya, Tani Masaki melakukan kunjungan ke Provinsi Kalimantan Timur.
Tani Masaki bersama stafnya diterima Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dengan didampingi pejabat terkait di Kaltim, di Ruang Rapat Wakil Gubernur Kaltim, di Samarinda, Senin.
Dikatakan Tani Masaki, kunjungannya ke Kaltim untuk melihat secara langsung potensi yang dapat dikerjasamakan seiring ditetapkannya Provinsi Kaltim sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia.
“Sekarang masih mempertimbangkan kerja sama apa yang bisa dilakukan, pemerintah Jepang tertarik ikut terlibat dalam pembangunan Kaltim karena sudah diumumkan terkait pemindahan IKN,” kata Tani Masaki usai pertemuan dikutip dari Humas Pemprov Kaltim, Selasa (18/11/2019).
Menurut Tani, secara konkret pihaknya belum menetapkan akan bekerja sama di sektor apa, namun secara prinsip Pemerintah Jepang siap bekerja sama pada semua bidang, mulai dari infrastruktur, hingga pendidikan.
Karena itu kata Tani, dalam kunjungannya ke Kaltim ini pihaknya juga mengunjungi Universitas Mulawarman Samarinda yang mewakili unsur pendidikan, Pemprov Kaltim mewakili unsur wakil pemerintah pusat di daerah, serta Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lokasi pemindahan IKN.
Sementara itu Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengungkapkan pemprov terbuka terhadap semua investor yang ingin berinvestasi di Kaltim. Termasuk Pemerintah Jepang jika ingin bekerja sama mendukung pembangunan IKN.
“Kita sudah lama bekerja sama dengan Jepang, seperti pengelolaan Blok Mahakam, pendidikan, dan pengelolaan lingkungan. Diharapkan kerja sama terus dilanjutkan selama saling menguntungkan,” katanya sambil menimpali bahwa orang Jepang terkenal disiplin dan belum ada catatan negatif dalam pelaksanaan kerja sama.
Pada kesempatan itu, Wagub juga menawarkan potensi kerja sama pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kaltim. Sebab Kaltim memiliki potensi untuk pengembangannya bahkan sudah pernah membentuk tim. Apalagi Pemerintah Jepang, berpengalaman dalam pengembangan PLTN.
“Siapa tahu pemerintah melalui Dewan Ekonomi Nasional mengubah sikap terkait nuklir. Yang intinya menetapkan nuklir dari hanya dijadikan alternatif terakhir, menjadi dapat dikembangkan untuk mendukung pembangunan IKN,” harapnya.
Tawaran itupun disambut positif Tani Masaki yang mengaku menyambut baik tawaran pengembangan PLTN di Kaltim.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni, Kepala Biro Humas Setprov Kaltim, M Syafranuddin, Kepala Biro Ekonomi Setprov Kaltim, Nazrin, Kepala Biro Pemerintahan Perbatasan dan Otonomi Daerah Setprov Kaltim, Deni Sutrisno, dan Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim, Riawati. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post