ASIATODAY.ID, JAKARTA – Jepang mulai keluar dari jurang resesi setelah ekonomi negeri itu tumbuh 5 persen pada kuartal III 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan angka itu lebih baik dari ekspektasi ekonom yang berkisar 4,4 persen.
Kinerja positif itu terjadi setelah laju perekonomian negara ketiga terbesar dunia itu negatif selama tiga kuartal berturut-turut. Pada kuartal II lalu, pemerintah Jepang mencatat laju ekonomi turun 8,2 persen atau terburuk sejak data laju ekonomi dirilis pada 1980.
Dilansir dari AFP, Senin (16/11/2020), laju ekonomi kuartal III dipengaruhi oleh kenaikan permintaan domestik dan ekspor. Sebelumnya, pandemi Covid-19 dan kenaikan pajak konsumsi menyebabkan ekonomi negeri matahari terbit sempat terpukul.
Kinerja tersebut menjadi kabar gembira bagi pemerintahan baru Jepang yang menghindari lockdown yang ketat. Pasalnya, mereka ingin mencegah penyebaran virus corona sambil melindungi perekonomian domestik.
“Pada periode Juli-September, aktivitas ekonomi Jepang mengalami pemulihan ke status normal seiring kebijakan pemerintah mengangkat status darurat di Jepang,” ujar Ekonom Senior Sumitomo Mitsui Trust Naoya Oshibuko.
Oshibuko memprediksi ekonomi Jepang akan melanjutkan pemulihan pada kuartal IV 2020. Namun, lajunya melambat seiring gelombang II pandemi yang terjadi di sejumlah negara.
Berdasarkan data terakhir, jumlah kasus Covid-19 di Jepang mendekati 120 ribu di mana 2.000 di antaranya berujung pada kematian. (ATN)
Discussion about this post