ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo terbang ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (08/01/2020). Dalam kunjungannya itu, Jokowi akan meninjau Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Natuna serta jajar kapal.
Jokowi beserta rombongan lepas landas dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 07.35 WIB.
Dalam kunjungan itu, Jokowi juga akan menuju Kantor Bupati Natuna untuk menyerahkan sertifikat hak atas tanah ke rakyat. Kepala Negara kembali ke Jakarta pada hari yang sama.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN Surya Tjandra turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ke Natuna.
Kunjungan Presiden Jokowi ini sekaligus ingin memastikan kedaulatan Indonesia di Laut Natuna dalam kondisi aman. Apalagi, tensi hubungan diplomatik Indonesia dan China beberapa hari terakhir memanas lantaran sejumlah kapal nelayan China bertahan di Perairan Natuna.
Kapal-kapal asing tersebut bersikukuh menangkap ikan yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.
TNI sudah mengerahkan delapan Kapal Republik Indonesia (KRI) berpatroli untuk pengamanan Perairan Natuna.
Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, perairan Natuna merupakan wilayah ZEE Indonesia. Cina tidak memiliki hak apa pun atas perairan tersebut. Namun, Cina secara sepihak mengklaim kawasan itu masuk ke wilayah mereka.
,’;\;\’\’
Discussion about this post