ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Menyusul konflik Iran dan Amerika Serikat (AS) yang makin menajam, Badan Penerbangan Federal (FAA) melarang penerbangan komersil Amerika Serikat di zona udara Irak, Iran, Teluk Persia dan Teluk Oman.
“FAA akan terus memantau situasi di Timur Tengah,” ujar keterangan resmi FAA, melansir Guardian, Rabu (08/01/2020).
“Kami terus berkoordinasi dengan mitra keamanan nasional dan juga akan berbagi informasi dengan pihak maskapai AS serta otoritas penerbangan sipil asing,” lanjutnya.
Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengonfirmasi terjadinya serangan misil di dua pangkalan militer di Irak, yakni di Ain al-Asad dan Erbil. Serangan dilaporkan Pentagon terjadi Rabu sekitar pukul 01.30 dini hari waktu setempat.
“Pangkalan al-Asad terkena serangan sedikitnya enam kali,” ujar pernyataan resmi militer AS.
Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) mengatakan serangan terhadap pangkalan AS di Irak merupakan pembalasan atas kematian jenderal Qassem Soleimani. Soleimani tewas terkena serangan udara AS di Baghdad, Irak, pada Jumat 3 Januari.
“Kami memperingatkan kepada semua sekutu Amerika, yang memberikan pangkalan udara mereka kepada pasukan teroris, bahwa wilayah manapun yang menjadi basis dari aksi agresif terhadap Iran, akan menjadi target serangan,” sebut pernyataan resmi IRGC via kantor berita IRNA.
Presiden AS Donald Trump awalnya berencana memberikan pidato nasional terkait serangan Irak. Namun beberapa staf Gedung Putih menyebut rencana tersebut dibatalkan, dan Trump hanya akan mengeluarkan pernyataan via Twitter. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post