ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo turut merespons keputusan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang mengundurkan diri dari jabatannya. Abe mundur atas alasan kesehatan, yang dikhawatirkannya dapat memengaruhi kinerja sebagai pemimpin di Negeri Sakura.
“PM Abe adalah salah satu pemimpin terbaik dunia yang saya temui saat saya menjadi Presiden Indonesia di tahun 2014. Di bawah kepemimpinannya, hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang semakin menguat,” tulis Presiden Jokowi di laman Twitter, yang dimonitotor Sabtu (29/8/2020).
“Terima kasih @AbeShinzo @JPN_PMO atas persahabatan yang terjalin selama ini. Semoga sehat selalu,” sambungnya.
Pada 2014, PM Abe pernah meminta Presiden Jokowi untuk berkunjung ke Jepang. Pesan disampaikan PM Abe melalui Menteri Luar Negeri Jepang saat itu, Fumio Kishida, yang berkunjung ke Balai Kota Jakarta.
Presiden Jokowi bertemu PM Abe di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Beijing pada 10 November 2014. Salah satu yang disepakati dalam pembicaran keduanya adalah kesepakatan mengenai kunjungan wisatawan kedua negara.
Keduanya kembali bertemu di KTT ASEAN pada 2015 dan KTT G20 di Osaka pada akhir Juni 2019. Pertemuan di Osaka sempat ramai dibahas di media sosial karena berlangsung singkat, yakni hanya berkisar satu menit.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, singkatnya pertemuan diakibatkan perubahan jadwal kedatangan Presiden Jokowi ke Jepang. Sebelum keduanya bertemu, Menlu RI Retno Marsudi sudah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang Taro Kono yang berlangsung satu jam.
PM Abe mengundurkan diri pada Jumat 28 Agustus karena alasan kesehatan, terutama atas penyakit kronis kolitis ulseratif yang sudah diidapnya sejak masa remaja. Dalam pengumumannya, PM Abe menyatakan penyakit yang diidapnya sejak lama ini kembali menunjukkan gejala yang parah. (ATN)
Discussion about this post