ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pembangunan konstruksi jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan dilakukan pada pertengahan tahun 2020. Dengan proyeksi itu, kereta tersebut bisa beroperasi pada 2022.
“Kira-kira selesai 2 tahun, biasanya uji coba butuh 6 bulan. Jadi akhir tahun 2022 diharapkan bisa beroperasi,” terangnya di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (5/8/2019) malam.
Menurut Menhub, proses pembangunan proyek tersebut akan dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) yang memberikan pembiayaan sebesar Rp60 triliun. Sedangkan, untuk pembebasan lahan menjadi bagian Pemerintah Indonesia.
“Tanda tangan MoU diagendakan sesudah 17 Agustus 2019,” jelasnya.
Setelah MoU, pihak JICA akan melakukan studi kelayakan (feasibility studies/FS) untuk memperhitungkan berbagai risiko teknik mulai dari jalur, desain, hingga titik-titik pemberhentian kereta.
“Mereka yang akan melakukan survei, menetapkan desain, dan menghitung. Sehingga pada saat mulai pembangunan, semuanya relatif matang, jadi tidak ada lagi suatu deviasi berkaitan dengan teknik, dan risiko teknik sudah diperhitungkan dengan baik,” paparnya.
Menurut Budi Karya, untuk lintas Semarang hingga Surabaya akan menggunakan jalur yang lama, sedangkan lintas Jakarta hingga Semarang akan dilakukan pembangunan jalur baru. Dengan kereta semi cepat ini, perjalanan Jakarta-Surabaya bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 6 jam.
“Jadi rata-rata kecepatannya 140 km per jam sampai dengan 145 km per jam. Tertinggi bisa 160 km per jam sehingga Jakarta-Surabaya tidak lebih dari 6 jam, di 5,5 jam. Dalam sehari bisa bolak-balik dua kali, sehingga efisien,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post