ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perdagangan membuka pasar ekspor ke Mexico melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Cluster De I+DY, perusahaan di Mexico secara daring.
MoU ditandatangani oleh Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati dan Direktur Cluster de l+D y TICs Myrhge del Carmen Spross Barcenas. PT PPI bertindak sebagai badan pelaksana imbal dagang di Indonesia dan Cluster de l+D y TICs merupakan badan pelaksana imbal dagang di Mexico.
Keduanya akan segera menyusun kontrak kerja sama terkait nilai transaksi dan teknis pelaksanaan imbal dagang.
Penandatanganan MoU ini menandai pertama kalinya kerjasama imbal dagang B-to-B antara Indonesia dan Mexico.
Pemerintah terus berupaya membuat terobosan baru dalam membuka peluang ekspor untuk membantu pemulihan perekonomian nasional.
Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati menyambut baik peningkatan skema imbal dagang business-to-business atau B-to-B untuk mendorong ekspor.
“Kami selaku Badan Usaha Milik Negara turut mendukung inisiatif Kementerian Perdagangan atau Kemendag melalui kerjasama skema imbal dagang B-to-B, khususnya untuk meningkatkan ekspor nasional dan memulihkan ekonomi Indonesia,” ujar Nina dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin (5/7/2021).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama skema imbal dagang business-to-business (B-to-B) antara PPI dan perusahaan di Mexico.
Penandatanganan ini membuka peluang peningkatan kerjasama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana optimistis kerja sama ini menjadi tonggak peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara di masa yang akan datang.
“Penandatanganan MoU ini merupakan batu loncatan sekaligus tonggak kerjasama yang lebih baik di masa mendatang antara Indonesia dan Mexico. Selain meningkatkan hubungan dan kerjasama perdagangan bilateral kedua negara, perjanjian ini dapat mendorong perdagangan dalam rantai nilai global (global value chain) dan membantu pemulihan ekonomi dunia dari pandemi Covid-19,” kata Wisnu.
Penandatanganan dihadiri secara virtual antara lain oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City Husodo Kuncoro Yakti dan Koordinator Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mexico City Aji Nugroho. Juga hadir perwakilan Pemerintah Meksiko yaitu Director of Foreign Trade Lizzette Calderon mewakili Secretaria De Desarrollo Economico Estado de Mexico.
Sebagai proyek percontohan (pilot project) kerjasama imbal dagang dengan Mexico, Indonesia melalui PPI akan mengekspor pupuk urea, pupuk batubara, arang batok kelapa, dan ragam rempah-rempah yaitu kayu manis, pala, dan lada. Sementara itu, Mexico menawarkan biji wijen dan minyak nabati berupa kanola dan biji bunga matahari.
Sejak awal 2021, Kemendag menjajaki secara intensif skema imbal dagang B-to-B dengan 35 negara di dunia. Selain Meksiko, terdapat setidaknya sembilan negara yang menyambut baik inisiatif Indonesia tersebut. Kesembilan negara tersebut yaitu Turki, Rusia, Afganistan, Jerman, Belanda, Prancis, Filipina, India, dan Iran memberi respons positif untuk melanjutkan pembahasan secara teknis.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Mexico pada periode Januari–April 2021 tercatat sebesar US$477 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Mexico tercatat sebesar US$381 juta dan impor Indonesia dari Mexico US$96 juta, sehingga surplus bagi Indonesia sebesar US$285 juta.
Sedangkan pada 2020, total perdagangan nonmigas kedua negara tercatat US$1,13 miliar. Ekspor Indonesia ke Mexico sebesar US$861 juta dan impor Indonesia dari Mexico US$269 juta.
Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus terhadap Mexico sebesar US$592 juta. Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Mexico pada 2020 antara lain kendaraan dan bagiannya, mesin dan peralatan listrik, alas kaki, karet dan barang dari karet, serta pupuk. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Mexico antara lain mesin dan peralatan listrik, mesin dan pesawat mekanik, kendaraan dan bagiannya, tembaga, dan perangkat optik. (ATN)
Discussion about this post