ASIATODAY.ID, RIYADH – Perusahaan minyak terbesar di dunia milik kerajaan Arab Saudi, Aramco, dan kilang minyak terbesar China, Sinopec sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Riyadh.
Kesepakatan itu untuk memperdalam kerja sama jangka panjang mereka melalui usaha patungan.
Wakil Presiden Senior Aramco, Mohammed Al Qahtani mengatakan, MoU akan membantu memajukan hubungan strategis dengan Sinopec menjadi bidang utama yang saling menguntungkan di kerajaan.
Sementara itu, Presiden Sinopec Yu Baocai mengatakan penandatanganan MOU memperkenalkan babak baru kemitraan di kerajaan.
“Kedua perusahaan akan bergandengan tangan dalam memperbarui vitalitas dan mencetak kemajuan baru dalam Belt and Road Initiative (BRI) China dan Visi 2030 Arab Saudi,” kata Yu, Kamis (4/8/2022).
Kerja sama antara Aramco dan Sinopec mencakup area yang luas seperti menilai peluang integrasi pemurnian dan petrokimia, rekayasa, pengadaan dan konstruksi, layanan ladang minyak, teknologi hulu dan hilir, dan kolaborasi di seluruh proses penangkapan karbon dan produksi hidrogen.
Kedua perusahaan juga akan membahas peluang untuk pendirian pusat manufaktur di King Salman Energy Park di Arab Saudi bagian timur.
Kolaborasi terbaru ini dibangun di atas usaha patungan yang ada antara kedua perusahaan, termasuk Fujian Refining and Petrochemical Company dan Sinopec Senmei (Fujian) Petroleum Company di China, dan Yanbu Aramco Sinopec Refining Company di Arab Saudi. (ATN)
Discussion about this post