ASIATODAY.ID, JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) mulai merambah industri digital dan konten kreatif di Indonesia.
Dalam rangka itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Moon Sung-wook untuk memperkuat kerjasama dalam industri tersebut.
“Kita berharap semoga ke depannya akan semakin banyak kolaborasi konten kreatif Indonesia-Korea,” kata Erick dikutip siaran pers, Selasa (22/2/2022).
Kerjasama tersebut melanjutkan hubungan bilateral yang telah terjalin baik selama ini. Erick ingin mengembangkan kolaborasi kedua negara di bidang konten digital.
Korsel dikenal sebagai negara dengan industri kreatifnya yang mendunia. Erick memastikan kolaborasi Indonesia-Korsel berjalan lebih baik ke depan.
Selain itu, Erick dan Moon Sung-wook juga membicarakan kerjasama di bidang industri baterai kendaraan listrik.
Erick berharap Indonesia-Korea Selatan bisa menggarap industri tersebut dan menguntungkan kedua belah pihak.
“Indonesia dan Korea Selatan siap membangun ekosistem bersama untuk kemajuan kedua negara,” ujar Erick.
Indonesia sudah 48 tahun menjalin hubungan diplomatik bersama Korsel. Indonesia juga menjadi mitra strategis bagi Korsel di bidang pertahanan, perdagangan, infrastruktur, dan kerja sama regional.
Game Online hingga Perfilman
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mulai mengidentifikasi sektor ekonomi kreatif yang berpotensi besar untuk dikerjasamakan dengan pelaku usaha Korea Selatan (Korsel).
Kerjasama tersebut diharapkan memberi efek positif terhadap geliat perekonomian di kedua negara.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta W Kamdani yang sekaligus Ketua Forum Bisnis (B20) dalam Presidensi G20 menyebutkan beberapa industri yang masuk dalam sektor ekonomi kreatif di antaranya komik, game online, hingga perfilman.
“Kami juga mengidentifikasikan banyak sektor lain yang masih kita jajaki kerja sama secara bilateral, seperti sektor ekonomi kreatif dan juga digital ekonomi khususnya komik animation dan juga online game serta perfilman, sektor jasa profesional, sektor industri strategis seperti otomotif perkpalaan pesawat tebang dan lain-lain,” ungkap Shinta, dalam acara Korea-Indonesia Business Forum, Selasa (22/2/2022).
Menurut Shinta, peluang kerjasama untuk industri-industri tersebut sangat terbuka lebar, tak hanya untuk usaha skala besar tetapi juga industri tersebut bisa digarap oleh perusahaan rintisan atau startup dan UMKM.
Shinta optimis ketika kedua negara tersebut fokus menggarap industri itu dengan baik maka dapat mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dan Korea pascaterimbas pandemi.
“Kami yakin pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kedua negara usai covid dapat terjadi lebih cepat dengan kolaborasi yang lebih erat antara pelaku usaha,” imbuhnya.
Untuk mempercepat terjalinnya kerjasama, Kadin Indonesia akan menjadi fasilitator sehingga perdagangan dan investasi dapat terbentuk.
“Kami juga akan melakukan percepatan untuk bisa normalisasi dan fasilitasi perjalanan antara kedua negara,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post